Beranda

Selasa, 30 Agustus 2016

Usaha Tungku dari Gundukan Sarang Rayap

Panti Rohatin adalah ibu dari Dani Setiawan dan Firda Spetiningsih, ia adalah isteri dari bapak Suherman. Ia seorang sosok pekerja keras karena ingin membesarkan kedua anaknya dengan pendidikan yang layak. Hingga ia mempunyai ide untuk membuat usaha tungku. Ibu Panti Rohatin mendapatkan ide untuk membuat tungku berbahan tanah liat sejak tahun 2010. Saat itu bu Panti ingin mempunyai penghasilan tambahan disela waktu luang setelah mengerjakan urusan rumah tangganya.

Berbekal pengetahuan seadanya, inisiatif membuat tungku dari tanah liat segera ia wujudkan. Pada mulanya bu Panti membuat tungku dengan tanah liat biasa, alhasil tungku buatannya mudah sekali pecah. Beberapa kali ia terus mencoba dengan beragam cara namun tetap saja belum berhasil. Hingga pada akhirnya mendapat inisiatif mencoba membuat tungku dari tanah yang berasal dari gundukan tanah sarang rayap di kebunnya. Ternyata susaha ini tidak sia-sia, ia berhasil membuat tungku yang lebih kuat dan tidak mudah pecah. 

Rayap selama ini banyak dianggap sebagai hama yang menyerang perabotan rumah tangga yang terbuat dari kayu. Rayap lazim hidup berkelompok dengan membuat gundukan sarang dari tanah. Gundukan tanah pada sarang rayap ini ditangan ibu Panti Rohatin dapat diubah menjadi benda yang bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi dibandingkan dengan tanah biasa.

Bu Panti menjual tungku buatannya dengan harga bervariasi tergantung ukurannya, mulai dari harga Rp.20.000,- hingga Rp.60.000,- per-buah. Saat ini pemesan tungku buatan Panti tidak hanya berasal dari kecamatan Purbolinggo saja, namun sudah merambah hingga kecamatan Raman Utara dan sekitarnya