BAB
I
PENDAHULUAN
Metode penelitian adalah adalah salah
satu cara yang digunakan sebagai acuan dalam membuat proposal atau penelitian
sebelum menyusun penelitian. Dalam membuat proposal kita harus mengggunakan
acuan-acuan yang sudah ditetapkan.
Metode penelitian mempunyai peranan
yang penting untuk kita sebagai mahasiswa dalam menyusun rancangan proposal.
Untuk itu kita harus mempelajari
metode penelitian sebagai acuan dalam menyusun proposal.
BAB II
MATERI
A.
Pengertian
Penelitian Sejarah
Salah satu jenis penelitian yang mempunyai peran
penting dalam kehidupan manusia adalah penelitian sejarah. Tujuan penelitian sejarah atau historis
adalah untuk memahami masa lalu, dan mencoba memahami masa kini atas dasar
persitiwa atau perkembangan di masalampau. Penelitian ini penting
terutama dalam menggambarkan atau memotret keadaan atau kejadian masa lalu yang
kemudian untuk menjadi proses pembelajaran masyarakat sekarang. Secara definisi
, penelitian sejarah dapat diartikan sebagai berikut.
Penelitian
sejarah atau historical research is a systematic collection and objective
evaluation of data related to past occurrences in order to test hypotheses
concerning causes, effects, or trends of these events that may help to explain
present events and anticipate future events.
Penelitian
sejarah merupakan salah satu penelitian mengenai pengumpulan dan evaluasi data
secara sistematik dengan kejadian masa lalu untuk menguji hipotesis yang
berhubungan dengan penyebab, pengaruh, atau perkembangan kejadian yang mungkin
membantu dengan memberikan informasi pada kejadian sekarang dan mengantisipasi
kejadian yang akan datang.
B. Sumber-sumber Data dalam Penelitian Sejarah
1. Sumber-sumber
primer, yaitu data yang diperoleh dari cerita para pelaku peristiwa itu
sendiri, dan atau saksi mata yang mengalami atau mengetahui peristiwa itu.
2. Sumber
informasi skunder, yaitu informasi yang diperoleh dari sumber lain yang mungkin
tidak berhubungan langsung dengan peristiwa tersebut.
C. Manfaat Penelitian Sejarah
Penelitian sejarah juga dapat digunakan untuk
membantu berfikir kembali pada keadaan masa lampau, karena:
1. Ilmu
pengetahuan secara praktis dapat lebih baik dimengerti melalui belajar dari
pengalaman masyarakat yang lalu.
2. Pola
pikir, strategi, dan tindakan masyarakat sekarang masih banyak yang menggunakan
peristiwa masa lampau baik secara total ditiru, dan atau sebagian dimodifikasi
untuk memecahkan permasalahan yang dialami.
3. Masalah
tertentu dalam dunia pendidikan masih mempunyai relevansi dan hidup pada masa
sekarang. Masalah didunia pendidikan misalnya: system penilaian hasil belajar,
perubahan kurikulum, pengelolaan sekolah model sentralisasi dan desentralisasi,
masih relevan dibahas, walaupun sudah berpuluh-puluh tahun kejadian tersebut
muncul dan saat ini telah terjadi perubahan pola piker dan tuntutan di
masyarakat.
Penelitian
sejarah akan memperoleh manfaat maksimal, apabila digunakan untuk menjawab
hipotesis penelitian yang diajukan peneliti dan merekonsteruksi kembali
peristiwa dan kehidupan masa lampau dengan tepat dan objektif, melalui usaha
peneliti untuk merelokasi, mengevaluasi, dan menginterpretasi data di mana kita
dapat belajar tentang masa lampau.
D. Langkah-Langkah Dalam Penelitian Sejarah
Setelah menentukan topik penelitian
selanjutnya meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1.HEURISTIK
(Pengumpulan Data)
Heuristik
merupakan langkah awal dalam penelitian sejarah untuk berburu dan mengumpulkan
berbagi sumber data yang terkait dengan masalah yang sedeang diteliti.misalnya
dengan melacak sumber sejarah tersebut dengan meneliti berbagai dokumen,
mengunjungi situs sejarah, mewawancarai para saksi sejarah.
2.KRITIK
(Verifikasi)
Kritik
merupakan kemampuan menilai sumber-sumber sejarah yang telah dicari
(ditemukan). Kritik sumber sejarah meliputi kritik ekstern dan kritik intern.
a.Kritik Ekstern
a.Kritik Ekstern
Kritik
ekstern di dalam penelitian ilmu sejarah umumnya menyangkut keaslan atau
keautentikan bahan yang digunakan dalam pembuatan sumber sejarah, seperti
prasasti, dokumen, dan naskah.Bentuk penelitian yang dapat dilakukan sejarawan,
misalnyatentang waktu pembuatan dokumen itu (hari dan tanggal) atau penelitian
tentang bahan (materi) pembuatan dokumen itu sndiri.Sejarawan dapat juga
melakukan kritik ekstern dengan menyelidiki tinta untuk penulisan dokumen guna
menemukan usia dokumen. Sejarawan dapat pula melakukan kritik ekstern dengan
mengidentifikasikan tulisan tangan, tanda tangan, materai, atau jenis hurufnya.
b.Kritik
Intern
Kritik
Intern merupakan penilaian keakuratan atau keautentikan terhadap materi sumber
sejarah itu sendiri. Di dalam proses analisis terhadap suatu dokumen, sejarawan
harus selalu memikirkan unsur-unsur yang relevan di dalam dokumen itu sendiri
secara menyeluruh. Unsur dalam dokumen dianggap relevan apabila unsur tersebut
paling dekat dengan apa yang telah terjadi, sejauh dapat diketahui berdasarkan
suatu penyelidikan kritis terhadap sumber-sumber terbaik yang ada.
3.INTERPRETASI
(Penafsiran)
Interpretasi
adalah menafsirkan fakata sejarah dan merangkai fakta tersebut hingga menjadi
satu kesatuan yang harmonis dan masuk akal. Dari berbagi fakta yang ada
kemudian perlu disusun agar mempunyai bentuk dan struktur. Fakta yang ada
ditafsirkan sehingga ditemukan struktur logisnya berdasarkan fakta yang ada,
untuk menghindari suatu penafsiran yang semena-mena akibat pemikiran yang
sempit. Bagi sejarawan akademis, interfretasi yang bersifat deskriptif
sajabelum cukup. Dalam perkembangan terakhir, sejarawan masih dituntut untuk
mencari landasan penafsiran yang digunkan.
4.HISTORIOGRAFY (Penulisan Sejarah)
Historiogray
adalah oses penyusunan fakta-fakta sejarah dan berbagai sumber yang telah
diseleksi dalam sebuah bentuk penulisan sejarah. Setelah melakukan penafsiran
terhadap data-data yang ada, sejarawan harus sadar bahwa tulisan itu bukan
hanya sekedar untuk kepentingan dirinya, tetapi juga untuk dibavca orang lain.
Oleh karena itu perlu dipertimbangkan struktur dan gaya bahasa penulisan nya.
Sejarawan harus menyadari dan berusaha agar orang lain dapat mengerti
pokok-pokok pemikiran yang diajukan.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Penelitian sejarah harus dilandasi atau berpedoman pada
kaidah-kaidah metode sejarah. Jika tidak, penelitian itu hanya akan
menghasilkan tulisan sejarah semi ilmiah atau bahkan sejarah populer. Oleh
karena itu calon peneliti sejarah harus memahami
kaidah-kaidah metode sejarah dan mampu mengimplementasikannya, agar penelitian
itu menghasilkan karya sejarah ilmiah.
Penulisan sejarah ilmiah dituntut untuk
menghasilkan eksplanasi mengenai permasalahan yang dibahas. Eksplanasi itu
diperoleh melalui analisis. Untuk mempertajam analisis, dalam proses penulisan
sejarah, aplikasi metode dan teori sejarah perlu ditunjang oleh teori dan/atau
konsep ilmu-ilmu sosial yang relevan (sosiologi, antropologi, ekonomi, politik,
dll.). Dengan kata lain, penulisan sejarah yang dituntut memberikan eksplanasi
mengenai masalahyang dibahas, perlu dilakukan
secara interdisipliner dengan menggunakan pendekatan multidimensional (multidimensional
approach). Hal itu sesuai dengan ciri-ciri dan karakteristik sejarah
sebagai ilmu.
Oleh karena itu, penelitian sejarah dan
hasilnya dapat membantu penelitian dan pengembangan kebudayaan. Sejarah
mengkaji aspek-aspek kehidupan manusia di masa lampau, termasuk kebudayaan.
DAFTAR
PUSTAKA
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi
dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara
Situs Slot
BalasHapusFreebet
Game Slot