Beranda

Rabu, 26 September 2012

Penelitian survey



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
            Dalam melakukan suatu penelitian, ada banyak cara atau jalan yang dapat ditempuh atau dipilih oleh seseorang untuk melakukan penelitain tersebut, salah satunya adalah dengan penelitian survei sebagai metode yang digunakan untuk menganalisis, mengumpulkan dan ahkan menyajikan data untuk hasil penelitiannya.
            Penelitian survei merupakan salah satu alat pengukuran yang paling penting  yang banyak diterapkan dalam penelitian sosial. Penelitian Surveiadalah suatu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok, lazimnya dengan menguji hipotesis.
            Survei merupakan pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu di dalam daerah atau lokasi tertentu atau suatu studi ekstensif yang dipolakan untuk memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan (Daniel, 2001).
            Penelitian survei selain banyak digunakan oleh para peneliti social tetapi juga banyak digunakan dalam penelitian pendidikan. Dalam penelitan ssosial banyak model yang masih tergolong dalam penelitian survey misalnya pada survey penduduk, survey ballot atau survey pemungutan suara menjelang pemilihan umum. Model penelitian ini sangat baik diterapkan guna mendapakan data asli dan mengumpulkannya untuk mendeskripsikan keadaan populasi.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
            Penelitian survei adalah salah satu pendekatan penelitian yang pada umumnya digunakan untuk pemngumpulan data yang luas dan banyak. Van Dalen mengatakan bahwa survei merupakan bagian dari studi deskriptif yang bertujuan untuk mencari kedudukan (status), fenomena (gejala) dan menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah ditentukan. Penelitian Survey adalah jenis penelitian yang mengumpulkan informasi tentang karakteristik, tindakan, pendapat dari sekelompok responden yang representative yang dianggap sebagai populasi.
            Survey dapat dilakukan secara pribadi ataupun kelompok. Persiapan survei dilakukan secara sistematis dan berencana. Pemerintah, lembaga dan sebagainya sebelum mengadakan survei sudah ditentukan: siapa pelaksananya, dilaksanakan dimana, kapan, berapa lama, apa saja yang dilihat, data apa saja yang dikumpulkan, menggunakan instrumen apa, bagaimana cara menarik kesimpulan, dan bagaimana cara melaporkan.
            Van Dalen mengatakan : Their objective ( of survey ) may not merely be to ascertain status, but also to determine the adequacy of status by comparing it with selected or established standards, norms or criteria. Jadi survei bukanlah hanya bermaksud mengetahui status gejala, tetapi juga bermaksud menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah dipilih atau ditentukan. Disamping itu juga, untuk membuktikan atau membenarkan suatu hipotesis.

B. Macam-Macam Penelitian Survey
Dikatakan oleh Van Dalen bahwa studi survei merupakan bagian dari studi deskriptif dan meliputi :
1. School Survey yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pendidikan. Masalahnya berhubungan dengan situasi belajar, proses belajar mengajar, ciri-ciri personalia pendidikan, keadaan murid dan hal-hal yang menunjang proses belajar mengajar.
2. Job Analysis yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai tugas-tugas umum dan tanggung jawab para karyawan, aktifitas khusus yang dibutuhkan, keterlibatan, dan fungsi anggota organisasi, kondisi kerjanya dan fasilitas.
3. Analysis Dokumen. Istilah lain adalah analisis isi (content analysis), analisis aktivitas atau analisis informasi. Contoh kegiatannya : meneliti dokumen, menganalisis peraturan, hukum, keputusan-keputusan.
Analisis dokumen juga dapat dilakukan untuk menganalisis isi buku dengan menghitung istilah, konsep, diagram, tabel, gambar, dan sebagainya untuk mengetahui klasifikasi buku-buku tersebut.
4. Public Opinion Surveys. Survey ini bertujuan untuk mengetahui pendapat umum tentang suatu hal misalnya tentang rehabilitasi suatu bangunan bersejarah, tentang jalan satu jurusan, pemasangan lampu lalu lintas, dan sebagainya.
5. Community Surveys.Survey ini juga disebut “social surveys” atau “field surveys” karena di dalam survey ini peneliti bertujuan mencari informasi tentang aspek kehidupan secara luas dan mendalam. Walaupun kelihatannya survey ini menyangkut masyarakat, namun sangat erat hubungannya dengan survey sekolah. Dalam hal ini sekolah dapat menggali data di masyarakat yang biasa membantu lancarnya roda persekolahan.
Ada beberapa langkah yang menjadi langkah dasar dalam melakukan penelitian survei. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Langkah pertama, yaitu dengan membentuk hipotesis awal, menentukan jenis survei yang akan dilakukan akankah melalui surel (e-mail), wawancara (interview), atau telepon, membuat pertanyaan-pertanyaan, menentukan kategori dari responden, dan menentukan setting penelitian.
2.  Langkah kedua, yaitu merencanakan cara untuk merekam data dan melakukan pengujian awal terhadap instrumen survey.
3.  Langkah ketiga, yaitu menentukan target populasi responden yang akan di survei, membuat kerangka sampel survei, menentukan besarnya sampel, dan memilih sampel.
4.  Langkah keempat, yaitu menentukan lokasi responden, melakukan wawancara (interview), dan mengumpulkan data.
5.  Langkah kelima, yaitu memasukkan data ke komputer, mengecek ulang data yang telah dimasukkan, dan membuat analisis statistik data.
6.  Langkah keenam, yaitu menjelaskan metode yang digunakan dan menjabarkan hasil penemuan untuk mendapatkan kritik, serta melakukan evaluasi.
Jenis-jenis penelitian survei dapat di golongkan kedalam 3 bagian atau jenis dimana setiap jenisnya tersebut memiliki kelebihan dan juga kekurangan. 3 jenis penelitian survei tersebut antara lain adalah:
a) Melalui surat (mail-questionare) merupakan cara untuk menguji tanggapan responden melalui pengiriman kuesioner via pos. Kelebihan dari mail-questionare adalah hemat biaya, hemat waktu, responden bisa memilih waktu yang tepat baginya untuk mengisi kuesioner, ada jaminan kerahasiaan (anonymity) yang lebih besar, keseragaman kata (tidak dibacakan lagi), tidak ada bias pewawancara, serta banyak responden yang dapat dicapai (dibandigkan dengan pengiriman pewawancara ke banyak tempat). Sedangakan, kekurangannya adalah tidak fleksibel, terdapat kecenderungan rendahnya tanggapan (response rate), hanya perilaku verbal yang tercatat, idak ada kendali atas lingkungan (ribut, diganggu), tidak ada kendali atas urutan pertanyaan, bisa menyebabkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab, tidak bisa merekam jawaban secara spontan, kesulitan untuk membedakan antara tidak menjawab (non-response) dengan salah alamat, tidak ada kendali atas waktu pengembalian, tidak dapat menggunakan format yang kompleks, dan bisa mendapatkan sample yang bias.
b)  Metode wawancara tatap muka (face-to-face interview) merupakan cara untuk menguji tanggapan responden dengan bertemu muka atau berhadapan langsung. Kelebihan dari penelitian face-to-face interview adalah fleksibilitas, tingkat respon (response rate) yang baik, memungkinkan pencatatan perilaku non verbal, kendali atas lingkungan waktu menjawab, kemampuan untuk mengikuti urutan pertanyaan dan pencatatan jawaban seecara spontan, responden tidak bisa curang dan harus menjawab sendiri, terjaminnya kelengkapan jawaban dan pertanyaan yang dijawab, adanya kendali atas waktu menjawab pertanyaan, serta dapat digunakan untuk kuesioner yang kompleks. Sedangkan, kelemhannnya adalah biayanya yang mahal, waktu yang dibutuhkan untuk bertanya dan untuk berkunjung ke lokasi, bias pewawancara, tidak ada kesempatan bagi responden untuk mengecek fakta, mengganggu responden, kurang menjamin kerahasiaan, kurangnya keseragaman pertanyaan, serta kurang bisa diandalkan untuk mencapai banyak responden.
c)  Wawancara telepon (telephone interview) merupakan cara menguji tanggapan respondenvia telepon. Kelebihan dari telephone interview adalah tingkat respon (Respon rate) lebih tinggi dari mail atau self administered. memnungkinkan untuk menjangkau geografis yang luas/ jauh, waktu lebih singkat, dapat mengontrol tahapan pengisian kuesioner, dapat melakukan pertanyaan lanjutan probing, dan memungkinkan untuk format pertanyaan yang lebih kompleks. Sedangkan, kekurangannya adalah biaya tinggi, panjang wawancara terbatas, terbatas untuk responden yang memiliki telepon, mengurangi anonimitas, memungkinkan bias pewawancara, sulit untuk pertanyaan terbuka, membutuhkan bantuan visual, serta hanya dapat mencatat hal-hal tertentu dari latar belakang suara atau intonasi suara.
            Penelitian survei selain banyak digunakan oleh para peneliti social tetapi juga banyak digunakan dalam penelitian pendidikan. Dalam penelitan sososial banyak model yang masih tergolong dalam penelitian survey misalnya pada survey penduduk, survey ballot atau survey pemungutan suara menjelang pemilihan umum. Model penelitian ini sangat baik diterapkan guna mendapakan data asli dan mengumpulkannya untuk mendeskripsikan keadaan populasi. Hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian survey ini adalah adanya kecendrungan para peneliti untuk menggunakan satu metode atau lebih teknik pengumpulan data seperti wawancara, dokumentasi, check list, dan angket atau kuesioner.

C. Hal-hal yang perlu dihindari dalam penelitian survei
Dalam membuat pertanyaan untuk penelitian survei, seorang peneliti perlu memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Hindari penggunaan jargon (contoh : sosialisasi, demokrasi), kata-kata slank (contoh : gaptek, cupu, geje) , dan penggunaan singkatan.
2. Hindari ambiguitas atau pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan dan pertanyaan yang kabur.
3. Hindari bahasa yang emosional dan bias prestise (gelar) à gunakan bahasa yang netral.
4. Hindari pertanyaan yang di dalam satu kalimat terdapat 2 pertanyaan sekaligus (double barraled).
5. Hindari pertanyaan yang mengarahkan jawaban responden (leading question).
6. Hindari pertanyaan yang di luar kemampuan responden untuk menjawabnya.
7. Hindari pertanyaan yang dimulai dengan premis yang salah.
8. Hindari pertanyaan mengenai masa depan.
9. Hindari pertanyaan yang menggunakan dua pernyataan negatif (double negative).
10. Hindari pertanyaan dengan kategori jawaban yang tumpang tindih.


D. Contoh Penelitian Survei
1. BP3K departemen Pdan K mengadakan survei tenteng kualitas pendidikan anak kelas 6 SD tahun di seluruh Indonesia tahun 1976. survei tersebut bermaksud untuk mengetahui seberapa tinggi kualitas pendidikan yang tercermin dari daya serap beberapa bidang studi yang diajarkan di SD. Di dalam survei tersebut dikumpulkan pula data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat belajar belajar siswa.
2. Sebelum membangun bendungan Asahan departemen PUTL bersama-bersama dengan Departemen perindustrian mengadakan survei ke daerah sekitar danau Toba dan Sungai Asahan. Survei bertujuan untuk mengumpulkan data tentang kemugkinan membangun bendungan serta menfaatnya bagi perindustrian di sekitar pembangunan bendungan tersebut.
3. Sekelompok mahasiswa mengadakan survei ke suatu daerah yang akan digunakan sebagai kancah pelaksanaan KKN. Survei tersebut bertujuan untuk memperoleh data tentang keadaan daerah baik fisik, lokasi serta sumber alam yang merupakan akomodasi, serta keadaan interaksi social daerah itu, adapt-adat, pencaharian, kebiasaan dan sebagainya yang menyangkut kehidupan sehari-hari.





BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
            Survei merupakan pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu di dalam daerah atau lokasi tertentu atau suatu studi ekstensif yang dipolakan untuk memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan. Dibawah ini terdapat pengertian-pengertian tentang penelitian survei itu sendir, yakni:
·         Penelitian survei merupakan salah satu alat pengukuran yang paling penting  yang banyak diterapkan dalam penelitian sosial.
·         Penelitian Survei adalah suatu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok, lazimnya dengan menguji hipotesis.
·         Penelitian survei selalu dikaitkan dengan sampel, sehingga penelitian survei (survey research) juga disebut sampel survei.
            Penelitian dengan menggunakan survei juga merupakan metode baik guna mengukur sikap orientasi penduduk dalam populasi besar terhadap suatu kasus sosial. Dalam bidang pendidikan, pelaksanaan penelitian survei mungkin bervariasi dalam hal tingkat kompleksitasnya dari yang hanya menggunakan teknik analisis frekuensi sederhana sampai dengan penggunaan perhitungan analisis hubungan antar variabel kompleks. Survei juga bervariasi dalam hal cakupan penelitian. Penelitian itu bisa dilakukan dengan hanya menggunakan beberapa item pertanyaan tetapi mencakup wilayah penelitian sempit. Misalnya survei tentang letak sekolah dalam suatu kawasan. Penelitian survei juga dapat dibedakan atas lamanya waktu penyelenggaraan.


REFERENSI

  1. Suryabrata Sumadi, Metode Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008
  2. Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005

0 komentar:

Posting Komentar