Beranda

Senin, 27 Juli 2020

Aksara Lampung

Lampung memiliki aksara sendiri, yang dikenal sebagai Aksara Lampung/Had Lampung/Sukhat Lampung/Aksara Kaganga.

Had Lampung diperkirakan berpangkal pada Aksara Pallawa dari India Selatan. Had Lampung memiliki bentuk kekerabatan dengan aksara Rencong, Aksara Rejang Bengkulu, aksara Sunda, dan aksara Lontara. Tulisan Lampung dahulu biasanya digunakan untuk menulis mantra, surat, hukum tradisional, karya keagamaan dan puisi. Biasanya ditulis pada kulit kayu, daun palem, lempengan logam, kulit binatang, tanduk, batu dan bambu.

Aksara lampung telah mengalami perkembangan atau perubahan. Sebelumnya Had Lampung kuno jauh lebih kompleks, sehingga dilakukan penyempurnaan sampai yang dikenal sekarang. Huruf atau Had Lampung yang diajarkan di sekolah sekarang adalah hasil dari penyempurnaan tersebut.

Had Lampung terdiri dari huruf induk, anak huruf, anak huruf ganda dan gugus konsonan, juga terdapat lambang, angka dan tanda baca. Had Lampung ditulis dan dibaca dari kiri ke kanan dengan Huruf Induk atau disebut juga "Kelabai Sukhat" berjumlah 20 buah yaitu Ka, Ga, Nga, Pa, Ba, Ma, Ta, Da, Na, Ca, Ja, Nya, Ya, A, La, Ra, Sa, Wa, Ha, Gha/Kha



Jenis sistem penulisan adalah Abugida yaitu setiap konsonan (aksara) memiliki vokal yang melekat. Vokal lain dapat diindikasikan menggunakan diakritik atau disebut juga "Anak Sukhat" yang muncul di atas (seperti Ulan i, ulan e, Rejunjung, Tekelubang, dan Datas), di bawah (Bitan U, Bitan O, dan Tekelungau), sebelum (Bicek e) atau setelah (Tekelingai, Keleniah, dan Nengen) dari huruf konsonan 

Had Lampung juga terdapat tanda baca sendiri seperti tanda mula, koma, titik, tanya, seru, penghubung, atau, kutip, titik dua, tanda kurung. Selain itu Had Lampung juga memiliki penulisan angka tersendiri