Beranda

Rabu, 26 September 2012

PENELITIAN SEJARAH

BAB I
PENDAHULUAN


            Metode penelitian adalah adalah salah satu cara yang digunakan sebagai acuan dalam membuat proposal atau penelitian sebelum menyusun penelitian. Dalam membuat proposal kita harus mengggunakan acuan-acuan yang sudah ditetapkan.
            Metode penelitian mempunyai peranan yang penting untuk kita sebagai mahasiswa dalam menyusun rancangan proposal.
            Untuk itu kita harus mempelajari metode penelitian sebagai acuan dalam menyusun proposal.

 
BAB II
MATERI


A.    Pengertian Penelitian Sejarah
Salah satu jenis penelitian yang mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia adalah penelitian sejarah. Tujuan penelitian sejarah atau historis adalah untuk memahami masa lalu, dan mencoba memahami masa kini atas dasar persitiwa atau perkembangan di masalampau. Penelitian ini penting terutama dalam menggambarkan atau memotret keadaan atau kejadian masa lalu yang kemudian untuk menjadi proses pembelajaran masyarakat sekarang. Secara definisi , penelitian sejarah dapat diartikan sebagai berikut.

Penelitian sejarah atau historical research is a systematic collection and objective evaluation of data related to past occurrences in order to test hypotheses concerning causes, effects, or trends of these events that may help to explain present events and anticipate future events.
Penelitian sejarah merupakan salah satu penelitian mengenai pengumpulan dan evaluasi data secara sistematik dengan kejadian masa lalu untuk menguji hipotesis yang berhubungan dengan penyebab, pengaruh, atau perkembangan kejadian yang mungkin membantu dengan memberikan informasi pada kejadian sekarang dan mengantisipasi kejadian yang akan datang.

  B.    Sumber-sumber Data dalam Penelitian Sejarah

1.      Sumber-sumber primer, yaitu data yang diperoleh dari cerita para pelaku peristiwa itu sendiri, dan atau saksi mata yang mengalami atau mengetahui peristiwa itu.
2.      Sumber informasi skunder, yaitu informasi yang diperoleh dari sumber lain yang mungkin tidak berhubungan langsung dengan peristiwa tersebut.

C.   Manfaat Penelitian Sejarah

Penelitian sejarah juga dapat digunakan untuk membantu berfikir kembali pada keadaan masa lampau, karena:
1.      Ilmu pengetahuan secara praktis dapat lebih baik dimengerti melalui belajar dari pengalaman masyarakat yang lalu.
2.      Pola pikir, strategi, dan tindakan masyarakat sekarang masih banyak yang menggunakan peristiwa masa lampau baik secara total ditiru, dan atau sebagian dimodifikasi untuk memecahkan permasalahan yang dialami.
3.      Masalah tertentu dalam dunia pendidikan masih mempunyai relevansi dan hidup pada masa sekarang. Masalah didunia pendidikan misalnya: system penilaian hasil belajar, perubahan kurikulum, pengelolaan sekolah model sentralisasi dan desentralisasi, masih relevan dibahas, walaupun sudah berpuluh-puluh tahun kejadian tersebut muncul dan saat ini telah terjadi perubahan pola piker dan tuntutan di masyarakat.

Penelitian sejarah akan memperoleh manfaat maksimal, apabila digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian yang diajukan peneliti dan merekonsteruksi kembali peristiwa dan kehidupan masa lampau dengan tepat dan objektif, melalui usaha peneliti untuk merelokasi, mengevaluasi, dan menginterpretasi data di mana kita dapat belajar tentang masa lampau.
D.  Langkah-Langkah Dalam Penelitian Sejarah
Setelah menentukan topik penelitian selanjutnya meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1.HEURISTIK (Pengumpulan Data)
Heuristik merupakan langkah awal dalam penelitian sejarah untuk berburu dan mengumpulkan berbagi sumber data yang terkait dengan masalah yang sedeang diteliti.misalnya dengan melacak sumber sejarah tersebut dengan meneliti berbagai dokumen, mengunjungi situs sejarah, mewawancarai para saksi sejarah.
2.KRITIK (Verifikasi)
Kritik merupakan kemampuan menilai sumber-sumber sejarah yang telah dicari (ditemukan). Kritik sumber sejarah meliputi kritik ekstern dan kritik intern.
a.Kritik Ekstern
Kritik ekstern di dalam penelitian ilmu sejarah umumnya menyangkut keaslan atau keautentikan bahan yang digunakan dalam pembuatan sumber sejarah, seperti prasasti, dokumen, dan naskah.Bentuk penelitian yang dapat dilakukan sejarawan, misalnyatentang waktu pembuatan dokumen itu (hari dan tanggal) atau penelitian tentang bahan (materi) pembuatan dokumen itu sndiri.Sejarawan dapat juga melakukan kritik ekstern dengan menyelidiki tinta untuk penulisan dokumen guna menemukan usia dokumen. Sejarawan dapat pula melakukan kritik ekstern dengan mengidentifikasikan tulisan tangan, tanda tangan, materai, atau jenis hurufnya.


b.Kritik Intern
Kritik Intern merupakan penilaian keakuratan atau keautentikan terhadap materi sumber sejarah itu sendiri. Di dalam proses analisis terhadap suatu dokumen, sejarawan harus selalu memikirkan unsur-unsur yang relevan di dalam dokumen itu sendiri secara menyeluruh. Unsur dalam dokumen dianggap relevan apabila unsur tersebut paling dekat dengan apa yang telah terjadi, sejauh dapat diketahui berdasarkan suatu penyelidikan kritis terhadap sumber-sumber terbaik yang ada.
3.INTERPRETASI (Penafsiran)
Interpretasi adalah menafsirkan fakata sejarah dan merangkai fakta tersebut hingga menjadi satu kesatuan yang harmonis dan masuk akal. Dari berbagi fakta yang ada kemudian perlu disusun agar mempunyai bentuk dan struktur. Fakta yang ada ditafsirkan sehingga ditemukan struktur logisnya berdasarkan fakta yang ada, untuk menghindari suatu penafsiran yang semena-mena akibat pemikiran yang sempit. Bagi sejarawan akademis, interfretasi yang bersifat deskriptif sajabelum cukup. Dalam perkembangan terakhir, sejarawan masih dituntut untuk mencari landasan penafsiran yang digunkan.

4.HISTORIOGRAFY (Penulisan Sejarah)
Historiogray adalah oses penyusunan fakta-fakta sejarah dan berbagai sumber yang telah diseleksi dalam sebuah bentuk penulisan sejarah. Setelah melakukan penafsiran terhadap data-data yang ada, sejarawan harus sadar bahwa tulisan itu bukan hanya sekedar untuk kepentingan dirinya, tetapi juga untuk dibavca orang lain. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan struktur dan gaya bahasa penulisan nya. Sejarawan harus menyadari dan berusaha agar orang lain dapat mengerti pokok-pokok pemikiran yang diajukan.

BAB III
PENUTUP
 Kesimpulan
Penelitian sejarah harus dilandasi atau berpedoman pada kaidah-kaidah metode sejarah. Jika tidak, penelitian itu hanya akan menghasilkan tulisan sejarah semi ilmiah atau bahkan sejarah populer. Oleh karena itu calon peneliti sejarah harus  memahami kaidah-kaidah metode sejarah dan mampu mengimplementasikannya, agar penelitian itu menghasilkan karya sejarah ilmiah.
Penulisan sejarah ilmiah dituntut untuk menghasilkan eksplanasi mengenai permasalahan yang dibahas. Eksplanasi itu diperoleh melalui analisis. Untuk mempertajam analisis, dalam proses penulisan sejarah, aplikasi metode dan teori sejarah perlu ditunjang oleh teori dan/atau konsep ilmu-ilmu sosial yang relevan (sosiologi, antropologi, ekonomi, politik, dll.). Dengan kata lain, penulisan sejarah yang dituntut memberikan eksplanasi mengenai masalahyang dibahas, perlu  dilakukan secara interdisipliner dengan menggunakan pendekatan multidimensional (multidimensional approach). Hal itu sesuai dengan ciri-ciri dan karakteristik sejarah sebagai ilmu.
Oleh karena itu, penelitian sejarah dan hasilnya dapat membantu penelitian dan pengembangan kebudayaan. Sejarah mengkaji aspek-aspek kehidupan manusia di masa lampau, termasuk kebudayaan.

 
DAFTAR PUSTAKA

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara




1 komentar: