Assalamu ‘alaikum wr. wb.
اَللهُ أَكْبَرُ… اَللهُ أَكْبَرُ… اَللهُ أَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ
اَلْحَمْدُ ِللهِ الْعَزِيْزِ الْقَهَّارِ، نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَهْدِيْهِ، وَ نُؤْمِنُ بِهِ وَ نَتَوَكَّلُ عَلَيْهِ وَ نَشْكُرُهُ وَ لاَ نَكْفُرُهُ وَ نَخْلَعُ وَ نَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُهُ.
أَشْهَدَ أَنَّ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، اَلْمُتَوَحِّدُ فِيْ الْجَلاَلِ بَكَمَالِ الْجَلاَلِ تَعْظِيْمًا وَ تَقْدِيْرًا،
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ، وَإِمَامِ الْمُتَّقِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الطَّيِّبِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ،
يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَ مَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَ يَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ، فَاتَّقُوْا اللهَ يَا عِبَادَ اللهِ.
وَ قَالَ اللهُ تَعَالَى: ﴿مَن كَانَ يُرِيدُ الْعِزَّةَ فَلِلَّـهِ الْعِزَّةُ جَمِيعًا ۚ إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ ۚ وَالَّذِينَ يَمْكُرُونَ السَّيِّئَاتِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ ۖ وَمَكْرُ أُولَـٰئِكَ هُوَ يَبُورُ ﴾ )فاطر:١٠ (اَمَّا بَعْدُ
اَللهُ أَكْبَرُ… اَللهُ أَكْبَرُ… اَللهُ أَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْد
Kaum Muslimin rahimakumullah…
Alhamdulillah, hari ini kita kembali berjumpa
dengan Hari Raya Idul Fitri. Layaknya hari
raya, hari ini merupakan hari yang penuh dengan kebahagiaan. Ucapan takbir, tahlil dan tahmid terus keluar dari hati dan mulut
kita semua, menembus langit, menggema ke angkasa.
Kalimat thayyibah itu kita lantunkan sebagai rasa syukur kita. Kita
berharap, hari ini dosa-dosa kita telah dihapus oleh Allah SWT. Semoga hari ini
kita mendapatkan apa yang disabdakan Rasulullah saw yang artinya : Sesungguhnya Allah SWT telah mewajibkan puasa Ramadhan atas
kalian dan aku mensunnahkan kepada kalian shalat malamnya. Maka barangsiapa
yang melaksanakan puasa dan qiyam Ramadhan dengan dilandasi
keimanan dan semata-mata mengharap ridha Allah SWT, maka ia keluar dari
dosa-dosanya seperti pada hari dilahirkan oleh ibunya (HR an-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
1
Sebagai manusia yang tidak memiliki kesempurnaan
mutlak dan pasti, Allah telah memberikan kesempatan kepada kita untuk
menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan
puasa Ramadhan. Tujuannya adalah agar
kita menjadi insan yang bertaqwa, sebagaimana firman Allah dalam surat
Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi :
$ygr'¯»t
tûïÏ%©!$#
(#qãZtB#uä
|=ÏGä.
ãNà6øn=tæ
ãP$uÅ_Á9$#
$yJx.
|=ÏGä.
n?tã
úïÏ%©!$#
`ÏB
öNà6Î=ö7s%
öNä3ª=yès9
tbqà)Gs?
ÇÊÑÌÈ
Artinya : Hai orang-orang yang
beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Ketaqwaan sebagaimana dijanjikan Allah tersebut pada akhirnya akan
menentukan derajat kemuliaan manusia di sisi Allah SWT. Allah SWT berfirman :
مَن كَانَ يُرِيدُ الْعِزَّةَ فَلِلَّـهِ الْعِزَّةُ جَمِيعًا ۚ
Siapa saja yang menghendaki kemuliaan maka milik Allahlah
kemuliaan itu semuanya… (QS Fathir : 10).
اَللهُ
أَكْبَرُ…
اَللهُ
أَكْبَرُ…
اَللهُ
أَكْبَرُ
وَ
ِللهِ
الْحَمْدُ
Untuk mencapai derajat ketaqwaan, sepanjang bulan Ramadhan itu telah terbentang jalan suci untuk dilalui yaitu :
Pertama, dengan beribadah kepadaNya serta menjauhi
laranganNya sebagai wujud dari penghambaan dan pengabdian kita kepada Allah SWT
karena itulah tujuan penciptaan manusia, sebagaimana dinyatakan di dalam surat
Adz-Dzariyat ayat 56 yang berbunyi :
$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur wÎ) Èbrßç7÷èuÏ9 ÇÎÏÈ
Artinya
: dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.
2
Selanjutnya, di akhir Ramadhan kita diwajibkan untuk berzakat
sebagai indikasi keutuhan dan keikhlasan hati dalam menjalankan perintah Allah.
Kedua, memperkokoh hubungan sosial kepada sesama manusia
khususnya umat Islam terutama berkaitan dengan hubungan dalam keluarga baik
antara anak dan orang tua, suami dan isteri, kakak dan adik, tetangga dan
masyarakat.
Selain memperbaiki silaturahim, kita dituntut hubungan sosial perlu diwujudkan dengan meningkakan
kualitas kesalehan sosial yaitu dengan meningkatkan kepedulian terhadap sesama.
Segala sukacita yang kita rasakan pada
hari ini hendaknya tidak membuat kita lupa betapa perihnya rasa lapar dan dahaga. Di balik rasa lapar itu akan timbul sikap
hemat, bersahaja dan mampu mengendalikan diri dari nafsu duniawi.
Dengan banyak berbagi dan peduli terhadap
sesama, kita menemukan keikhlasan. Dengan keikhlasan, setiap perbuatan baik
yang dilakukan tidak akan sia-sia. Berbagi pada hakikatnya membuat kita semakin
kaya di mata Allah.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…
Idul Fitri hendaklah menjadi langkah awal perjalanan
hidup ke depan ke arah perubahan baru menuju hidup yang lebih baik. Oleh karena
itu, di hari yang suci ini yang paling penting dilakukan adalah :
Pertama, perbaiki hubungan silaturahmi. Tidak ada yang
bisa menjamin jika hidup manusia itu tidak ada yang bebas dari kesalahan. Di
sadari atau tidak, perkataan dan perbuatan kita berakibat kepada kesalah-fahaman
dan ketersinggungan, menyebabkan hubungan sosial menjadi retak, renggang bahkan
terputus. Anak kepada orangtua, demikian juga orangtua kepada anak, suami
isteri, teman dengan teman, tetangga dengan tetangga, atasan dengan bawahan,
semua tentu pernah berbuat khilaf. Oleh karena itu, di hari suci ini
bersegaralah untuk saling bermaaf-maafan. Sungguh sangatlah rugi jika
kesempatan baik ini tidak kita gunakan untuk saling memaafkan dan menyadari
khilaf yang telah diperbuat.
3
3 cÎ) ©!$# w çÉitóã $tB BQöqs)Î/ 4Ó®Lym (#rçÉitóã $tB öNÍkŦàÿRr'Î/ 3
Artinya : sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib
suatu kaum sehingga ia merubah nasib mereka sendiri (QS.
Ar-Ra’ad : 11)
Dapat disimpulkan
bahwa Idul Fitri adalah gambaran kembalinya manusia kepada naluri
kemanusiaannya yang murni, pada jalan agama yang lurus (siratal mustaqim),
bebas dari perbuatan dan perkataan yang tidak baik. Inilah sebenarnya makna terdalam dari perayaan
hari raya Idhul Fitri.
Mari kita jadikan Idul
Fitri ini sebagai pijakan awal untuk meningkatkan kualitas moral dan akhlak.
Karena hanya dengan akhlak lah kita dapat mengisi kehidupan dan pembangunan
dengan baik dan benar, ada beberapa nilai dasar yang dapat kita petik dari
ibadah Puasa Ramadhan ini, antara lain sebagai berikut:
1.
اَلصِّدْقُ (Kejujuran, kebenaran,
kesungguhan, dan keterbukaan). Bentuk shidq ini adalah jujur dalam
pikiran, perkataan dan perbuatan. Mereka inilah yang selalu mengatakan yang
sebenarnya diketahui, tidak menutupi kesalahan, baik yang dilakukan dirinya,
maupun oleh kawannya, serta menjaga kesamaan setiap perkataan dengan perbuatan
dan menjauhi kebohongan.
2.
الأَمَانَةُ yaitu selalu
menepati janji dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.
Menjaga amanat Ilahi dengan menyadari tugas kekhalifahannya di bumi sehingga ia
selalu menjadi al-mushlih (yang
memperbaiki), bukan sebagai al-mufsid (yang
merusak). Menjalankan amanat terhadap keluarga adalah dengan membimbing dan
mendidik mereka kepada tuntunan Ilahi, serta tidak memberikan nafkah kecuali
yang halal lagi baik. Amanat terhadap masyarakat adalah dengan selalu mengajak
kepada kebaikan dan kesabaran. Amanat terhadap diri sendiri dengan
menghindarkan segala yang haram, baik dalam proses pengerjaannya maupun
konsumsinya.
Rasulullah bersabda :
لاَدِيْنَ لِمَنْ لاَاَمَانَةَ لَهُ
4
artinya “Tidaklah ada agama bagi orang yang
tidak amanah” (HR. Addailami).
3.
الْعَدَالَةُ (Bersikap dan
berlaku adil). Ini mengandung pengertian keberpihakan dan berpegang kepada yang
benar, tidak sewenang-wenang, bertindak sepatutnya dan tidak berat sebelah.
Selalu bersedia saling mengingatkan antara sesamanya, saling menyuarakan
kebenaran dan sikap kesabaran, serta saling menghargai pendapat yang lain,
tidak memaksakan kehendaknya sendiri tanpa mau memahami kepentingan dan kehendak
pihak lain. Kebenciannya terhadap seseorang atau satu kelompok tidak
menjadikannya menahan hak-hak mereka, baik berupa harta ataupun penghargaan
prestasi. Sebaliknya, kasih dan sayangnya tidak membutakan mata untuk bersikap
tegas dalam memberi hukuman. Sesungguhnya sifat adil inilah yang selalu
mendekatkan orang kepada ketakwaan. \
4.
Menjaga
persaudaraan dan persatuan serta saling membantu sesamanya.Untuk itu, setiap
muslim harus menyadari bahwa dia bersaudara dengan orang lain, baik sesama
muslim (ukhuwwah Islâmiyah), sesama bangsanya (ukhuwwah wathoniyah),
maupun sesama manusia (ukhuwwah basyariyah). Ketiga macam ukhuwah tersebut tidak
perlu ditentangkan, tetapi harus diterapkan sesuai dengan situasi dan kondisi.
Hal ini akan menciptakan rasa kebersamaan, bukan memperuncing perbedaan.
5.
الإٍسْتِقَامَةُ (istiqomah) yaitu
senantiasa berada dalam keteguhan dalam mengikuti jalan kebenaran menurut
Allah). Islam selalu menganjurkan umatnya untuk
memiliki sifat istiqomah dalam kebajikan. Bagi mereka yang selalu istiqomah
dijamin akan terhindar dari kerisauan, kekhawatiran dan ketakutan (di hari
kiamat), baik dalam kehidupan di dunia ini maupun pada hari kiamat nanti,
bahkan mendapat berita gembira dengan janji dan jaminan masuk surga.
Kualitas akhlak akan terpelihara jika umat Islam selalu
memahami dan mengamalkan ajaran Islam secara utuh.
Pemahaman yang utuh akan mengakibatkan terjaganya pola fikir yang jernih yang
akan menjaga setiap perbuatan manusia dalam kehidupan sehari-hari.
الله اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
5
Begitu banyak tragedi terjadi yang menunjukan betapa
rendahnya kualitas akhlak. Masih sangat melekat dalam ingatan kita, peristiwa
pilu yang menjadi isu nasional baru-baru ini terjadi di wilayah Kabupaten
Rejang Lebong. Seorang remaja puteri akhirnya meregang nyawa setelah diperkosa
oleh belasan remaja seusianya. Kalaulah bukan karena kualitas akhlak yang
buruk, tidaklah mungkin terjadi peristiwa sadis yang mengakibatkan kematian
tragis karena rasa kemanusiaan menipis dan terkikis. Selain itu, rendahnya
kualitas akhlak telah berimbas pula pada masih banyaknya terjadi perbuatan yang
jauh dari nilai-nilai Islam seperti penyalahgunaan narkoba di semua kalangan
dan di setiap tempat, korupsi dan tindakan buruk lainnya.
Mudah-mudahan tidak akan ada lagi peristiwa-peristiwa
buruk yang sangat mengerikan seperti itu terjadi di negeri ini khususnya
Kabuupaten Lampung Utara yang kami cintai.
اَللهُ أَكْبَرُ… اَللهُ أَكْبَرُ… اَللهُ أَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ
Allah SWT telah memberikan kesempatan kepada kita
untuk kembali berjumpa dengan bulan suci Ramadhan tahun ini dan merayakan hari
raya Idul Fitri. Tentu saja kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan
ini. Oleh karena itu, setelah Ramadhan
berlalu, mari kita berupaya sekuat tenaga untuk menjalankan fitrah hidup kita
sebagai khalifah fil ardhy dengan
sebaik-baiknya, dengan jalan meningkatkan kualitas akhlak dalam hidup dan
kehidupan kita berdasarkan tuntunan agama. Mari kita bangkit menuju kehidupan berakhlak yang lebih berarti dan
madani.
Demikianlah khutbah Idul Fitri
hari ini, mudah-mudahan bermanfaat, semoga Allah memberkahi dan melindungi kita
semua. Amin Ya Rabbal Alamin.
Mengakhiri khutbah ini marilah
kita tengadahkan kedua tangan, seraya memanjatkan do’a kepada Allah SWT memohon
ampunan dan keselamatan serta kekuatan dalam menyongsong hari esok yang lebih
cerah.
اَلْحَمْدُللهِ رَبِّ الْعَلَـــــمِيــــــنَ وَالَّصلَاةُ وَالسَّــــــــلَامُ عَلَى اَشْرَفِ الْاَنْبِيــَــــــاءِ
وَالــــــــمُرْسَلِيـــــْنَ وَعَلَ اَلِهِ
وَصَحْبِــــهِ اَجْمَعِيْــــــــنَ
6
·
Ya
Allah Ya Tuhan Kami, Engkau Maha Pengampun. Kami sadar ya Allah, selama hidup
kami sudah banyak kesalahan-kesalahan kami sehingga membuat kami orang-orang
yang menumpuk dosa. Oleh karena itu ya Allah, ampunkanlah segala dosa-dosa
kami, dosa kedua orang tua kami, sanak famili kami dan orang-orang yang telah
mendahului kami menghadapMu.
·
Jika sekiranya di dalam hidup ini, kami telah
melakukan hal-hal bernilai amal ibadah sebagaimana yang telah Engkau
perintahkan kepada kami, maka jadikanlah semua itu sebagai imbalan pahala bagi
kami Ya Allah.
·
Sungguh banyak nikmat yang telah Engkau
berikan kepada kami, tetapi kami lalai untuk mensyukuri semua itu. Kami lalai menjalankan perintahmu dan kami lupa diri
sehingga laranganMu lah yang kami kerjakan. Maka itu, ampunilah kami Ya Rabb.
Jadikanlah kami umat yang senantiasa mengingat-Mu di kala susah dan senang,
memujiMu dikala Engkau tengah menguji kami.
·
Ya Allah Yang Maha Esa, Tuhan Yang Maha
Pemersatu. Jadikanlah kami bersatu dalam kesulitan, bersama dalam
kebahagiaan. jadikanlah kami baik pribadi maupun masyarakat ini
sebagai insan yang memiliki kehidupan rukun, aman, nyaman dan sejahtera.
Jauhkanlah kami dari permusuhan dan pertikaian yang akan memecah belah keutuhan
kami. Hindarkanlah kami dari sikap dan sifat yang tercela yang Engkau murkai
dan jadikanlah kami umatMu yang memiliki akhlakul karimah dalam menjalankan
tugas-tugas kehidupan kami.
·
Berikanlah
kami kekuatan serta kemampuan untuk melangkah ke depan, menapaki jalanMu yang
lurus menjadi hambaMu yang berkualitas. Kami menyadari betapa lemahnya kami dan
kami akan tersesat tanpa petunjukMu, maka berikanlah petunjuk, taufiq dan
hidayahMu Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pemurah, Maha Pengasih dan Penyayang.
رَبَّناَ اَتِناَ فِى
الْدُّنْيَا حَسَنَةَوَ فِى الاَخِرَةِ حَسَنَة َوَقِنَاعَذَابَّ لْناَرَ.وَالحْمَدُللهِ رَبِّاالْعَالمَـــيْن .
·
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
7
0 komentar:
Posting Komentar