Beranda

Rabu, 26 September 2012

PENELITIAN TOKOH



BAB 1
PENDAHULUAN

 A.    Latar Belakang

Penelitian adalah proses penemuan yang mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara (Kerlinger: 1986). Sedangkan pengertian tokoh adalah seseorang yang terkemuka atau kenamaan dibidangnya, atau seseorang yang memegang peranan penting dalam suatu bidang atau aspek kehidupan tertentu dalam masyarakat. Seseorang tersebut berasal, dibesarkan, dan dibesarkan dan hidup dalam lingkungan masyarakat tertentu.
            Sedangkan penelitian tokoh adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, mengumpulkan data- data dan informasi tentang seorang tokoh secara sistematik guna untuk meningkatkan atau menghasilkan informasi dan pengetahuan.
Penelitian ini bertujuan untuk mencapai suatu pemahaman tentang ketokohan seseorang individu dalam komunitas tertentu dan dalam bidang tertentu, mengungkap pandangan, motivasi, sejarah hidup, dan ambisinya selaku individu melalui pengakuannya. Sebagai jenis penelitian kualitatif, studi tokoh juga menggunakan metode sebagaimana lazimnya dalam penelitian kualitatif, yakni wawancara, observasi, dokumentasi, dan catatan-catatan perjalanan hidup sang tokoh. Sebenarnya sebagai varian metode dan jenis penelitian kualitatif, studi tokoh sangat baik untuk menggali pikiran dan pandangan seorang tokoh dalam bidangnya.

B.     Rumusan Masalah 
1.      Apakah yang di maksud dengan Penelitian Tokoh?
2.      Apakah tujuan serta manfaat dilakukannya Penelitian Tokoh?
3.      Bagaimana sistematika dan langkah-langkah Penelitian Tokoh?

BAB II
PEMBAHASAN


A.Pengertian Penelitian Tokoh

            Riset atau penelitian berasal dari bahasa Inggris, research, menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan. Menurut Kerlinger (1986) Penelitian adalah proses penemuan yang mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara. Sedangkan menurut Tuckman penelitian adalah suatu usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah, sistematis artinya mengikuti prosedur atau langkah-langkah tertentu. Selain itu penelitian didefinisikan sebagai: “Suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, dan usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah” (Sutrisno Hadi, 2001).
Sedangkan pengertian tokoh adalah seseorang yang terkemuka atau kenamaan dibidangnya, atau seseorang yang memegang peranan penting dalam suatu bidang atau aspek kehidupan tertentu dalam masyarakat. Seseorang tersebut berasal, dibesarkan, dan dibesarkan dan hidup dalam lingkungan masyarakat tertentu.
            Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tokoh adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, mengumpulkan data-data dan informasi tentang seorang tokoh secara sistematik guna untuk meningkatkan atau menghasilkan informasi dan pengetahuan. Penelitian tokoh ini sendiri termasuk kedalam salah satu jenis penelitian kualitatif yang berkembang sejak era 1980’an. Sebagai jenis penelitian kualitatif, peneletian tokoh juga menggunakan metode sebagaimana lazimnya dalam penelitian kualitatif, yakni wawancara, observasi, dokumentasi, dan catatan-catatan perjalanan hidup sang tokoh.


B. Tujuan Penelitian Tokoh
           
Tujuan dilakukannya peneletian tokoh adalah untuk mencapai suatu pemahaman tentang ketokohan seseorang individu dalam komunitas tertentu dan dalam bidang tertentu, mengungkap pandangan, motivasi, sejarah hidup, dan ambisinya selaku individu melalui pengakuannya, selain itu tujuan dilakukannya penelitian tokoh adalah untuk memahami dan mendeskripsikan tentang keunikan tokoh sebagai sosok pribadi dalam konteks komunitas atau social.
Sebenarnya sebagai varian metode dan jenis penelitian kualitatif, studi tokoh sangat baik untuk menggali pikiran dan pandangan seorang tokoh dalam bidangnya. Sayang masih sering terjadi kesalahan dalam pelaksanaanya. Kesalahan umum yang sering terjadi, khususnya bagi peneliti pemula, adalah mencari tokohnya dulu. Padahal, yang seharusnya dilakukan lebih dulu oleh peneliti adalah menentukan bidang keilmuan lebih dulu. Setelah itu diidentifikasi siapa saja tokoh yang ada di bidang itu untuk selanjutnya dipilih siapa di antara tokoh tersebut yang paling menonjol. Ukuran ketokohan seseorang adalah banyaknya karya ilmiah yang dihasilkan, pandangan masyarakat secara umum dengan menghimpun informasi sebanyak-banyaknya tentang tokoh tersebut dari berbagai sumber. Setelah data terkumpul, dikaji kelebihan dan kekurangan para tokoh untuk selanjutnya ditentukan yang paling sedikit kekurangannya dan paling banyak kelebihannya. Itulah tokoh yang  dipilih.

C. Manfaat Penelitian Tokoh

            Manfaat dilakukannya penelitian tokoh adalah sebagai berikut:
1.      Hasil penelitian dapat digunakan untuk mengembangkan pengetahuan ilmiah, baik masa lalu maupun masa depan.
2.      Hasil penelitian berguna bagi pemenuhan hajat hidup manusia, khusunya berkenaan dengan aspek penataan kehidupan. Hal itu mencakup:
1)      Untuk mengembangkan apresiasi terhadap tokoh yang telah memberikan kontribusi terhadap bidang yang ditekuni.
2)      Untuk meningkatkan apresiasi terhadap tokoh yang meneladani pengembangan ketrampilan berpikir kreatif dan berfikir kritis.

D. Metode dalam Penelitian Tokoh

Dalam penulisan karya ilmiah, pengumpulan data merupakan salah satu hal yang harus dilakukan guna mencapai tujuan penulisan, dalam peneletian tokoh juga menggunakan metode sebagaimana dalam penelitian kualitatif,yakni:

1.      Wawancara
Merupakan pertukaran informasi antara pewawancara (researcher) dengan yang diwawancarai (Objek, tokoh), tujuannya untuk mendapat informasi dari narasumber untuk keperluan proses pengambilan dan pelengkapan data.
Terdapat  dua tipe dalam pertanyaan dalam wawancara, yaitu wawancara terbuka dan wawancara tertutup. Dalam wawancara terbuka, pertanyaan yang diajukan dalam bentuk netral dan tidak dibatasi serta pewawancara mengijinkan secara bebas si narasumber dalam menjawab pertanyaan. Sedangkan dalam wawancara tertutup pewawancara lebih mudah mengontrol narasumber, karena apa yang akan ditanyakan sudah pasti dan menghindari narasumber menjawab bebas.

2.      Observasi
Menurut Nawawi martini(1991) observasi adalah pengamatan yadan pencatatn secara sistematik terhadap unsure-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian. Menurut Patton(dalam Poerwandari 1998) menyatakan bahwa hasil observasi menjadi data penting karena:
1)      Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks dalam hal yang diteliti.
2)      Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan daripada pembuktian dan mempertahankan pilihan untuk mendekati masalah secara induktif
3)      Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal karena berbaga sebab tidak diungkapkan oleh subjek penelitian secara terbuka dalam wawancara.

3.      Metode dokumentasi
Yaitu metode mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip ,buku, suratkabar, majalah, dan sebagainya. Dibandingkan dengan metode lain, metode ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Keunggulan dari metode ini adalah disamping menceritakan kejadian-kejadian dimasa lalu terungkap pula pikiran-pikiran dan perasaan subjektif tentang kejadian tersebut.


E. Langkah-Langkah dalam Penelitian Tokoh

Langkah-langkah metodologisdalam melakukan penelitian tokoh adalah sebagai berikut:
1.      Menentukan bidang kajian yang menjadi minat peneliti.
2.      Bidang yang dipilih merupakan bidang yang paling dikuasai peneliti.
3.      Membuat daftar siapa saja tokoh atau ilmuwan yang dipandang sebagai ahli di bidang yang akan dikaji.
4.      Dari sekian banyak tokoh itu dibuat peringkat ketokohannya berdasarkan karya yang ditulis, pandangan orang dan masyarakat luas tentang tokoh tersebut, dan tentu expert judgement peneliti sendiri.
5.      Dibuat daftar kelebihan dan kekurangan masing-masing tokoh dalam bidang yang akan dikaji.
6.      Setelah itu ditentukan tokoh yang dipilih untuk dikaji.
7.      Untuk menambah wawasan tentang tokoh dimaksud, peneliti melakukan kajian terdahulu tentang siapa saja yang pernah meneliti tokoh tersebut untuk memperoleh state of the arts.


F. Sistematika Penulisan Penelitian Tokoh

Terkait sistematika laporan studi tokoh memang tidak ada pola yang baku. Tetapi setidaknya model berikut (diadopsi dari Furchan dan Maimun, 2005: 90-91) bisa dipakai sebagai panduan.

         I.            PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Fokus Penelitian
1.      Batasan Masalah
2.      Rumusan Masalah
3.      Tujuan dan Manfaat Penelitian
C.     Tinjauan Pustaka
D.    Metode Penelitian
1.      Jenis dan Sifat Penelitian
2.      Sumber Data
3.      Teknik Pengumpulan Data
4.      Teknik Analisis Data
5.      Pendekatan

      II.            BIOGRAFI TOKOH
A.    Riwayat Kehidupan
B.     Riwayat Pendidikan dan Karya-karyanya
C.     Pemikiran-pemikiran serta Aktifitas Bidang yang Dikaji



   III.            PEMBAHASAN STUDI
A.    Pembahasan Fokus Studi Pertama
B.     Pembahasan Fokus Studi Kedua, dan seterusnya

   IV.            SIMPULAN DAN SARAN
A.    Simpulan
B.     Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN


 BAB III
PENUTUP


Kesimpulan

            Dari materi diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tokoh adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, mengumpulkan data- data dan informasi tentang seorang tokoh secara sistematik guna untuk meningkatkan atau menghasilkan informasi dan pengetahuan. Penelitian tokoh itu termasuk kedalam salah satu jenis penelitian kualitatif yang berkembang sejak era 1980’an. Sebagai jenis penelitian kualitatif, peneletian tokoh juga menggunakan metode sebagaimana lazimnya dalam penelitian kualitatif, yakni wawancara, observasi, dokumentasi, dan catatan-catatan perjalanan hidup sang tokoh.
Manfaat dilakukannya penelitian tokoh adalah sebagai berikut:Hasil penelitian dapat digunakan untuk mengembangkan pengetahuan ilmiah, baik masa lalu maupun masa depan,berguna bagi pemenuhan hajat hidup manusia, khusunya berkenaan dengan aspek penataan kehidupan. Hal itu mencakup:Untuk mengembangkan apresiasi terhadap tokoh yang telah memberikan kontribusi terhadap bidang yang ditekuni.Untuk meningkatkan apresiasi terhadap tokoh yang meneladani pengembangan ketrampilan berpikir kreatif dan berfikir kritis.

DAFTAR PUSTAKA


Abdullah, Taufik dan Abdurrahman Surjomehardjo, 1985. Ilmu Sejarah dan Historiografi. Jakarta: Gramedia.
Bungin, M. Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Jamil, Ahmad.2010, Pedoman Penuisan Karya Ilmiah, Edisi Revisi.Metro
Rusdi, Ibnu SKp.,M.Kes.Pengertian, Tujuan, Implikasi Dan Langkah-Langkah Penelitian.2008
Eziekim.wordpress.com


2 komentar: