1.
Pengertian thoriqoh
Thoriqoh
adalah salah satu amaliyah keagamaan dalam Islam yang sebenarnya sudah ada
sejak jaman Nabi Muhammad SAW. Bahkan, perilaku kehidupan beliau sehari-hari
adalah paktek kehidupan rohani yang dijadikan rujukan utama oleh para pengamal
thoriqoh dari generasi ke generasi sampai kita sekarang.
2.
Thariqat-thariqat yang mashhur
a.
Thoriqoh Qodiriyah
Mu’assis (pendiri) Thoriqoh Qodiriyah adalah
Seorang Wali agung Al-Sayyid Al-Syaikh Abdul Qodir bin Musa Al-Jilany
radliallahu anhu (470-561 H). Jalur nasab ayahnya sampai pada Sayidina Hasan,
sedang ibunya sampai pada Sayidina Husain
Beliau telah meletakkan dasar-dasar yang kokoh
dan prinsip-prinsip yang benar untuk thoriqohnya yang agung dalam kitabnya
Al-Ghaniyah li Tholibii Thoriqil-Haq dan kitabnya Al-Fath Ar-Rabbani wal Faidl
Ar-Rahmaniy.
b. Thoriqoh Rifa'iyyah
Mu’assis
Thoriqoh Rifa’iyah adalah Seorang Wali Agung Sayid Ahmad Ar-Rifa’i radliallahu
‘anhu (512-578 H). Beliau telah meletakkan dasar-dasar yang kuat dan
prinsip-prinsip yang kokoh untuk thoriqoh yang mubarokah, yaitu ajakan untuk
beriman dan mengikuti sunnah Rasul Allah, menjaga rukun Islam, berpegang pada
keutamaan-keutamaan dan menjauhi hal-hal yang hina (sifat dan perilaku yang
nista).
c. Thoriqoh Tijaniyah
Mu’assis
Thoriqoh Tijaniyyah ini adalah wali khatmi wal katmi Sayidisy Syaikh Abul
‘Abbas Ahmad bin Muhammad At-Tijani Radliallahu ‘anhu (1150-1230 H). Jalur
nasab ayahnya bersambung sampai kepada Sayidina Hasan As-Sibthi bin Ali bin Abi
Thalib radliallahu anhum.
d. Tharikat suhrawardiyyah
Didirikan oleh Abu Al-wajib al-suhrawardi
(490-563H) dan syeikh syihabbuddin Abi Hafish Umar Al- suhrawardi (W.638H).
yang disebutkan kedua ini adalah pengarang kitab AWarif Al Ma’arif, yang
berisikan aturan-aturan tharikat tersebut, dan dia disebut sebagai pendiri yang
sebernarnya.
e. Thoriqoh Sadzaliyah
Pendiri Thoriqoh Syadzaliyah adalah seorang
Wali Agung, Abul Hasan Ali bin Abdullah bin Abdul Jabbar Asy-Syadzaliy
radliallahu anhu (593-656 H). Kehidupan beliau adalah kehidupan seorang syaikh
pengembara di muka bumi, sambil bersungguh-sungguh dengan berdzikir dan
berfikir untuk mencapai fana’ (ketiadaan diri dihadapan Allah). Dan beliau
mengajarkan pada muridnya sikap zuhud pada dunia dan iqbal (perasaan hadir di
hadapan Allah). Dan juga menganjurkan mereka untuk berdzikir pada Allah SWT. di
setiap waktu, tempat, dan keadaan serta menempuh jalan tashawuf. Beliau juga
mewasiatkan agar para muridnya membaca kitab Ihya’ ulumuddin dan kitab Quutul
Qulub
f.
Thoriqoh Naqsyabandiyah
Peletak
dasar Thoriqoh Naqsyabandiyah ini adalah Al-Arif Billah Asy Syaikh Muhammad bin
Muhammad Bahauddin Syah Naqsyabandi Al-Uwaisi Al- Bukhori radliallahu anhu
(717-865 H) .Dijelaskan oleh Syaikh Abdul Majid bin
Muhammad Al Khoniy dalam bukunya Al-Hadaiq Al-Wardiyyah bahwa thoriqoh
Naqsabandiyyah ini adalah thoriqohnya para sahabat yang mulia radliallahu anhum
sesuai aslinya, tidak menambah dan tidak mengurangi. Ini merupakan untaian
ungkapan dari langgengnya (terus menerus) ibadah lahir batin dengan
kesempurnaan mengikuti sunnah yang utama dan ‘azimah yang agung serta
kesempurnaan dalam menjauhi bid’ah dan rukhshah dalam segala keadaan gerak dan
diam, serta langgengnya rasa khudlur bersama Allah SWT.
0 komentar:
Posting Komentar