DASAR-DASAR
PENDIDIKAN ISLAM
(Kerangka
Teoritis)
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pandangan Dasar Islam Mengenai Pendidikan Islam
Pendidikan islam terdiri dari dua kata “pendidikan” dan “islam”.
Menurut Kamus Besar Bahasa IndonesiaPendidikan bermakna proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan diri manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan , proses,
cara, perbuatan mendidik.[1]Sedangkan
Islam bermakna agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW
berpedoman pada kitab suci Al-Qur’an yang diturunkan kedunia melalui wahyu
Allah SWT.[2]Berdasarkan
pengertian pendidikan secara bahasa di atas, maka pendidikan berarti sebagai
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.[3]
Pendidikan dapat diartikan sebagai latihan mental, moral, dan fisik
yang bisa menghasilkan manusia berbudaya tinggi maka pendidikan berarti
menumbahkan personalitas atau kepribadian serta menanamkan rasa tanggung
jawab.pendidikan islam berarti sistem pendidikan yang dapat memberiakn
kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupan sesuai cita-cita dan nilai-nilai
islam yang telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadiaannya.[4]
Menurut beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwasanya
pendidikan islam adalah salah satu cara atau proses mendewasakan diri melalui
pembelajaran untuk mengembangkan potensi diri berlandaskan pada ajaran kitab
suci Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Dasar pendidikan Islam dapat ditelusuri dalam Filsafat Pendidikan
Islam.Dalam menentukan dasar pendidikan Islam dapat ditinjau dari perspektif
filosofis dan teologis.
Dalam perspektif teologis, pendidikan Islam harus didasari dari
ajaran-ajaran al-Qur’an dan al-Hadits yang berintikan tauhid.Tauhid dalam
posisi ini menempati inti yang bersifat fundamental dan merupakan nilai dasar
pendidikan Islam. Tauhid adalah keyakinan seorang muslim yang termanifestasikan
dalam hal-hal sebagai berikut:
a)
Tauhîd
Ulûhîyah, yaitu suatu keyakinan bahwa Allah
adalah satu satunya zat yang patut disembah serta satu-satunya sumber nilai,
ajaran, dan kehidupan.11 Implikasi dari keyakinan seperti ini adalah bahwa
pendidikan Islam harus diniatkan (direncanakan), dilaksanakan dan dievaluasi
dalam kerangka menyembah (beribadah) kepada Allah. Berbicara mengenai pendidikan
islam tentunya tak lepas dari pandangan dasar islam. Implikasi lainnya adalah
bahwa anak didik harus ditumbuhkan inisiatif dan kreativitasnya sehingga dapat
menemukan suatu pola pembelajaran yang ideal bagi dirinya tanpa dihinggapi rasa
takut dan khawatir kepada pihak eksternal termasuk kepada gurunya
b)
Tauhîd
Rubûbîyah, yaitu suatu keyakinan dalam agama
Islam bahwa Allah adalah yang menciptakan, memelihara, merawat alam semesta.
Keyakinan ini memberikan implikasi pada pelaksanaan pendidikan bahwa pendidikan
diarahkan kepada upaya merawat, memelihara, membimbing peserta didik untuk
mencapai tujuan pendidikan Islam. Dalam perspektif anak didik, keyakinan tauhid
ini memberikan kesempatan kepada anak didik untuk membaca, mengkaji, meneliti
keteraturan alam semesta dengan segala isinya. Dengan telaah, bacaaan dan
penelitian ini anak didik dapat memperoleh nilai-nilai positif berupa sikap
rasional, obyektif-empirik dan obyektif-matematis.
c)
Tauhîd
Mulkîyah, adalah keyakinan akan kekuasaan
kerajaan Allah SWT. Dengan keyakinan ini seorang muslim meyakini bahwa Allah
berkuasa atas segala sesuatu dimuka bumi ini dan juga penguasa Hari Kemudian.
Implikasi dari keyakinan ini adalah seorang guru adalah pemimpin dalam
pendidikan harus bertanggung jawab terhadap pendidikan anak didiknya. Ini
sesuai dengan pernyataan Nabi Muhammad Saw. yang menyatakan bahwa setiap muslim
adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadap kepemimpinannya.
d)
Tauhîd
Rahmânîyah, adalah keyakinan yang bertolak
dari pandangan bahwa Allah SWT. adalah Tuhan semesta alam yang mengasihi
makhluk-Nya. Dengan kasih sayang yang diberikan Allah kepada makhluk-Nya, maka
kehidupan ini berjalan dengan damai, tenang, sentosa, meskipun terdapat banyak
manusia yang durhaka kepada-Nya. Namun dengan sifat Maha Pengasih dan
Penyayang-Nya itulah maka manusia ini tetap dalam keteraturan, keseimbangan dan
harmoni alam, meskipun masih banyak musibah sebagai peringatan kepada manusia.
Implikasi dalam dunia pendidikan dari keyakinan demikian adalah bahwa dalam
proses pendidikan, seorang guru/pendidik harus dapat mendidik, membimbing anak
didiknya dengan kasih sayang.[5]
Pandangan
dasar yang berhubungan dengan pengembangan pendidikan islam ini mencakup
permasalahan kependidikan yang golongkan kedalam garis besar sebagai berikut:
1.
Hakekat
pendidikan islam adalah proses membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan
perkembangan anak didik agar menjadi manusia dewasa sesuai tujuan pendidikan
islam
2.
Asas
pendidikan islam adalah asas perkembangan dan pertumbuhan dalam perikehidupan
yang seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat, jasmani dan rohani, anata
kehidupan materiil dan mental spiritual. Asas lain juga dalam pelaksanaan
operasional yang bisa dijadiakn pegangan dalam pendidikan praktis sesuai dengan
pandangan teoritis antara lain seperti asas adil dan merta, asas menyeluruh dan
asas integritas.
3.
Modal
dasar pendidikan islam adalah kemampuan dasar untuk berkembang masing-masing
pribadi manusia sebagai karunia tuhan. Kemampuan dasar ini merupakan potensi
mental spiritual dan dan fisik yang diciptakan tuhan sebagai fitrah yang tidak
bisa diubah atau dihapuskan oleh siapapun, akan tetapi dapat diarahkan
perkembangannya dalam proses pendidikan sampai titik optimal yang berakhir pada
takdir tuhan. Yang bagi manusia masing-masing, perbedaan watak kepribadian
akibatnya berbeda-beda kemampuan dasar dan keturunan dipandang sebagai realitas
individual yang menuntut kesempatan berkembang melalui proses kependidikan yang
tepat dan akurat.
4.
Sasaran
strategis pendidikan islam adalah menanamkan dan mengembangkan niali-nilai
agama dan nilai ilmu-ilmu pengetahuan secara mendalam dan luas dalam pribadi
anak didik., sehingga akan terbentuk dalam dirinya siakp beriman da bertakwa
dalam kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan kata lain sasaran pendidikan islam adalah mengintegrasikan iman dan
takwa dengan ilmu pengetahuan dalam pribadi manusia untuk mewujudkan
kesejahteraan hidup didunia dan kebahahagiaan di akhirat.
5.
Ruang
lingkup pendidikan islam mencakup kegiatan-kegiatan kependidikan.
6.
Metode
yang digunakan dalam proses pencapaian tujuan adalah metode yang didasarkan
pada pendekatan-pendekatan agama, kemanusiaan, dan ilmu pengetahuan.
B.
Pendidikan Islam dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah
Tidak
dapat dipungkiri bahwa Al-Qur’an sebagai dasar pendidikan islam
artinya sebagai titik tolak keberangkatan system pendidikan islam. Dengan
mengutip surah al-alaq ayat 1-5 yang berbunyi :
ù&tø%$#ÉOó$$Î/y7În/uÏ%©!$#t,n=y{ÇÊÈ
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
t,n=y{z`»|¡SM}$#ô`ÏB@,n=tãÇËÈ
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
ù&tø%$#y7/uurãPtø.F{$#ÇÌÈ
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
Ï%©!$#zO¯=tæÉOn=s)ø9$$Î/ÇÍÈ
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],
[1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia
dengan perantaraan tulis baca.
zO¯=tæz`»|¡SM}$#$tBóOs9÷Ls>÷ètÇÎÈ
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Ayat
diatas diturunkan bukan hanya membaca huruf-huruf yang terangakai melainkan
mengetahui segala tanda-tanda kebesaran Allah melalui ciptaan-Nya adalah
ayat-ayat kauniyah yang harus dibaca, diteliti, diamati dalam dalam agar
manusia memahami maksud allah menciptakan alam ini dan pandai bersyukur.[6]
Konsep
pendidikan menurut Al-Qur’an diarahkan pada upaya menolong anak didik agar
dapat melaksanakan fungsinya mengabdi kepada Allah.Seluruh potensi yang
dimiliki anak didik, yaitu potensi intelektual, jiwa dan jasmani harus dibina
secara terpadu dalam keselarasan, keserasian dan keseimbangan yang tergambar
dalam sosok manusia seutuhnya.Hal ini harus pula berimplikasi terhadap materi,
metode dan lain-lain yang berhubungan dengannya, sehingga membentuk suatu
sistem pendidikan yang sempurna.[7]
Didalam
Al-Qur’an terdapat banyak ajaran yang berisi prinsip-prinsip yang berkenaan
dengan kegiatan dan usaha pendidikan itu sendiri. Pendidikan karena termasuk
kedalam usaha atau tindakan untuk membentuk manusia, dan pendidikan sangatlah
penting karena ia ikut menentukan corak dan bentuk amal dari kehidupan manusia
baik pribadi maupun masyarakat.[8]
Dasar
pendidikan yang kedua adalah As-Sunnah yang merupakan barometer
keberhasilan allah dalam menghadirkan manusia teladan yang sempurna. Nabi
Muhammad SAW terkenal sebagai manusia yang paling jujur, amanah, tabligh, dan
fatanah.Pendidikan yang mencerminkan teladan Nabi Muhammad SAW adalah system pendidikan
yang bertujuan membentuk anak didik yang amanah, fatanah, dan tabligh. Yang
artinya adalah semua ilmu yang dimiliki wajib diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari, dimanfaatkan dan didakwahkan kepada semua masyarakat, serta
menjaga nama baik islam sebagai agama yang kebenarannya universal.[9]
C.
Pendidikan dan Ruang Lingkupnya/ (Aspek-Aspeknya)
Ruang
lingkup pendidikan islam mencakup kegiatan-kegiatan kependidikan yang dilakukan
secara konsisten dan berkesinambungan dalam bidang manusia meliputi :
a)
Lingkungan
Hidup Keagamaan, bertujuan
agar perkembangan pribadi manusia sesuai dengan norma-norma ajaran islam
b)
Lingkungan
Hidup Berkeluarga, bertujuan
agar dapat berkembang menjadi keluarga yang sejahtera
c)
Lingkungan
Hidup Ekonomi, agar dapat
berkembang menjadi system kehidupan yang bebas dari penghisapan manusia oleh
manusia
d)
Lingkungan
Hidup Kemasyarakatan bertujuan agar
terbina masyarakat yang adil dan makmur dibawah ridho dan apunan allah SWT
e)
Lingkungan
Hidup Politik, bertujuan
agar tercipta ssistem demokrasi yang sehat dan dinamis sesuai ajaran islam
f)
Lingkungan
Hidup Seni Budaya, bertujuan
agar menjadikan hidup manusia penuh keindahan dan kegairahan yang tidak gersang
dari nilai moral agama
g)
Lingkungan
Hidup Ilmu Pengetahuan bertujuan agar
berkembang menjadi alat untuk mencapai kesejahteraan hidup umat manusia yang
dikendalikan oleh iman.[10]
Dalam
konteks ini, ada beberapa nilai dasar yang dapat dimunculkan, antara lain:
1.
Keimanan
dan ketaqwaan
Aktivitas
scorang mushm di bidang apapun, menurut konsep Islam harus didedikasikan untuk
meningkatkan kualitas iman dan taqwa.nilai dasar pendidikan Islam adalah
kcimanan dan ketaqwaan. Artinya, pendidikan Islam harus dapat menjadi wahana
bagi peningkatan iman dan taqwa anak didik. Berdasarkan niIai dasar ini, proses
pendidikan Islam dijalankan berdasarkan semangat ibadah kepada Allah SWT
(QS.Adz-Dzariyat : 56). Ibadah dalam ajaran Islam memiriki korelasi positif
bagi pemeHharaan dan peningkatan iman dan taqwa.
Setiap
penganut Islam diwajibkan mencari ilmu pengetahuan untuk dipahami secara
mendalam yang dalam taraf selanjutnya dikembangkan dalam kerangka ibadah guna
kemaslahatan ummat manusia. Nilai dasar ini bertujuan mengantarkan anak didik
pada kesadaran akan eksistensinya di hadapan Allah serta menyadari
kewajiban-kewajibannya.
2.
Penghargaan
terhadap eksistensi manusia dengan segala potensinya
Manusia
adalah makhluk Tuhan yang diciptakan dengan sebaik - baiknya (QS.At-Tin : 4)
dilengkapi dengan berbagai organ psiko-fisik yang istimewa seperti panca indera
dan hati (QS.An-NahI : 78) agar manusia bersyukur kepada Allah yang telah
memberikan anugerah keistimewaan-keistimewaan tersebut. Secara lebih rinci
keistimewaan-keistimewaan manusia antara lain adalah kemampuan berfikir untuk
memahami akan semesta (QS.Ar-Ra'du : 3) dan dirinya sendiri (QS. At-Rum :
20-21), akal untuk memahami tanda-tanda kekuasaan-Nya (QS. Al-Hajj : 46) dan
kalbu untuk mendapatkan "cahaya" tertinggi (QS. Al-Fajt : 27-30).
3.
Mengedepankan
prinsip kebebasan dan kemerdekaan.
Islam,
oleh banyak penulis sejarah, dipandang sebagai liberating force, suatu kekuatan
pembebas umat manusia."Dilihat dari sejarah kelahiran Islam, nuansa
pembebasan yang terkandung dalam ajaran Islam begitu terasa. Islam datang bukan
untuk melegitimasi status quo, sebaliknya ia lahir dalam konteks
sosio-politik-budaya Mekkah yang pincang untuk merubahnya menjadi tatanan yang
tidak eksploitatif, adil serta membebaskan umat manusia dari segala bentuk
penindasan.
4.
Tanggung
jawab sosial
Sejalan
dengan kedudukan manusia sebagai makhluk sosial, maka Islam diturunkan untuk
memberikan norma-norma dalam kehidupan sosial tersebut. Sebagai proses
memanusiakan manusia, pendidikan Islam menjadikan tanggung jawab sosial menjadi
saIah satu niIai dasat yang harus diajarkan kepada peserta didik. Tanggung jawab
sosial dalam pendidikan Islam merupakan salah satu esensi pendidikan.
Berdasarkan nilai dasar ini, pendidikan Islam dijalankan dengan tujuan
menjadikan anak didik sebagai manusia yang memiliki sosial yang baik,sehingga
dalam kehidupan bermasyarakat ia mampu memberikan kontribusi positif. Selain
itu, mereka juga diharapkan dapat menampilkan prilaku yang baik dan berpengaruh
positif bagi orang lain. Tanggung jawab sosial yang perlu ditransformasikan
kepada anak didik antara lain:
a.
toleransi
b.
tanggung jawab
c.
keadilan kolektif
d.
kerjasama dan lain-lain.
Dengan
nilai-nilai tanggung jawab sosial di atas, keberadaan pendidikan Islam akan
makin mengukuhkan Islam sebagai rahmatan lil'alamin. Orang yang tetah dididik
pada lembaga pendidikan Islam, mestinya akan memiliki kesadaran dan tanggung
jawab yang menyangkut masyarakat luas. Dari sini akan muncul prilaku positif,
misalnya menghargai perbedaan, menghargai orang lain, mampu menjalan kerjasama
dan seterusnya. Lebih dari itu, ia akan mendedikasikan ilmu yang dimilikinya
untuk kepentingan orangbanyak, bukan hanya bagi dirinya sendiri.[11]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan berbagai pengertian
pendidikan islam yang secra garis besar pendidikan islam adalah salah satu cara
atau proses mendewasakan diri melalui pembelajaran untuk mengembangkan potensi
diri berlandaskan pada ajaran kitab suci Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dan
bahwasanya Al-Qur’an bersama As-Sunnah mengarahkan pada upaya menolong anak
didik agar dapat melaksanakan fungsinya mengabdi kepada Allah. Seluruh potensi
yang dimiliki anak didik, yaitu potensi intelektual, jiwa dan jasmani harus
dibina secara terpadu dalam keselarasan, keserasian dan keseimbangan yang
tergambar dalam sosok manusia seutuhnya serta membentuk anak didik yang amanah,
fatanah, dan tabligh yang berarti ilmu yang dimiliki wajib diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari, dimanfaatkan dan didakwahkan kepada semua masyarakat,
serta menjaga nama baik islam sebagai agama yang kebenarannya universal. Selain
itu ruang lingkup yang dinaungi pendidikan islam juga banyak meliputi Keagamaan,
Berkeluarga,Ekonomi,Kemasyarakatan ,Politik, Seni Budaya, Ilmu
Pengetahuan.
B.
Saran
Demikianlah pemaparan materi mengenai
beberapa pengertian pendidikan, bagaimana pandangan Al-Qur’an dan As-Sunnah
melihat peran pendidikan dalam kehidupan sehari-hari, serta ruang lingkup atau
aspek-aspek pendidikan.apabila terdapat kekurangan dalam penulisan materi ini,
mohon kritik dan saran agar dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk
memperbaiki makalah ini. Semoga apa yng dibahas dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua serta dapat menambah wawasan kita mengenai hal-hal
yang perlu kita tingkatkan berkenaan dengan ilmu pengetahuan.
DAFTAR
PUSTAKA
Abd. Wahid
Hasyim, Konsep Pendidikan dalam Al-Qur’an, dalam jurnal EDUKASI, Vol. 1,
No. 1, Maret 2009:48 – 56 didownload pada tanggal 26 Agustus 2017
Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka
Setia, 2009
M.Arifin, IlmuPendidikan
Islam (Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner),
Jakarta: Bumi Aksara, 2011
Mohammad
Muchlis Solichin, Fitrah; Konsep dan Pengembangannya dalam Pendidikan Islam,
dalam Jurnal TADRÎS.Volume 2.Nomor 2. 2007, didownload pada tanggal 26
Agustus 2017
Sarjono, Nilai-Nilai
Dasar Pendidikan, dalam JURNAL
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Vol. ll, No. 2, 2005 didownload pada tanggal 26
Agustus 2017
Tim Redaksi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2008
Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal
1 ayat 1
Zakiah Dradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara,
2009
[1] Tim Redaksi, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 326
[2] Ibid., h. 549
[3] Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal
1 ayat 1
[4] M.Arifin, IlmuPendidikan
Islam (Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner),
(Jakarta: Bumi Aksara, 2011)
[5]Mohammad
Muchlis Solichin, Fitrah; Konsep dan Pengembangannya dalam Pendidikan Islam,
dalam Jurnal TADRÎS.Volume 2.Nomor 2. 2007, didownload pada tanggal 26
Agustus 2017
[6] Hasan Basri, Filsafat
Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), h. 149
[7]Abd. Wahid
Hasyim, Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an, dalam jurnal EDUKASI, Vol. 1,
No. 1, Maret 2009:48 – 56 didownload pada tanggal 26 Agustus 2017
[8] Zakiah
Dradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 20
[9] Hasan Basri, Filsafat
Pendidikan,.h.175
[10] M.Arifin, IlmuPendidikan,.h.
12
[11]Sarjono, Nilai-Nilai.,
didownload pada tanggal 26 Agustus 2017
0 komentar:
Posting Komentar