Beranda

Selasa, 02 April 2019

DASAR DASAR PENDIDIKAN ISLAM


DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM

(Kerangka Teoritis)

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pandangan Dasar Islam Mengenai Pendidikan Islam
Pendidikan islam terdiri dari dua kata “pendidikan” dan “islam”. Menurut Kamus Besar Bahasa IndonesiaPendidikan bermakna proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan diri manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan , proses, cara, perbuatan mendidik.[1]Sedangkan Islam bermakna agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW berpedoman pada kitab suci Al-Qur’an yang diturunkan kedunia melalui wahyu Allah SWT.[2]Berdasarkan pengertian pendidikan secara bahasa di atas, maka pendidikan berarti sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.[3]
Pendidikan dapat diartikan sebagai latihan mental, moral, dan fisik yang bisa menghasilkan manusia berbudaya tinggi maka pendidikan berarti menumbahkan personalitas atau kepribadian serta menanamkan rasa tanggung jawab.pendidikan islam berarti sistem pendidikan yang dapat memberiakn kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupan sesuai cita-cita dan nilai-nilai islam yang telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadiaannya.[4]
Menurut beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwasanya pendidikan islam adalah salah satu cara atau proses mendewasakan diri melalui pembelajaran untuk mengembangkan potensi diri berlandaskan pada ajaran kitab suci Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Dasar pendidikan Islam dapat ditelusuri dalam Filsafat Pendidikan Islam.Dalam menentukan dasar pendidikan Islam dapat ditinjau dari perspektif filosofis dan teologis.
Dalam perspektif teologis, pendidikan Islam harus didasari dari ajaran-ajaran al-Qur’an dan al-Hadits yang berintikan tauhid.Tauhid dalam posisi ini menempati inti yang bersifat fundamental dan merupakan nilai dasar pendidikan Islam. Tauhid adalah keyakinan seorang muslim yang termanifestasikan dalam hal-hal sebagai berikut:
a)      Tauhîd Ulûhîyah, yaitu suatu keyakinan bahwa Allah adalah satu satunya zat yang patut disembah serta satu-satunya sumber nilai, ajaran, dan kehidupan.11 Implikasi dari keyakinan seperti ini adalah bahwa pendidikan Islam harus diniatkan (direncanakan), dilaksanakan dan dievaluasi dalam kerangka menyembah (beribadah) kepada Allah. Berbicara mengenai pendidikan islam tentunya tak lepas dari pandangan dasar islam. Implikasi lainnya adalah bahwa anak didik harus ditumbuhkan inisiatif dan kreativitasnya sehingga dapat menemukan suatu pola pembelajaran yang ideal bagi dirinya tanpa dihinggapi rasa takut dan khawatir kepada pihak eksternal termasuk kepada gurunya
b)      Tauhîd Rubûbîyah, yaitu suatu keyakinan dalam agama Islam bahwa Allah adalah yang menciptakan, memelihara, merawat alam semesta. Keyakinan ini memberikan implikasi pada pelaksanaan pendidikan bahwa pendidikan diarahkan kepada upaya merawat, memelihara, membimbing peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan Islam. Dalam perspektif anak didik, keyakinan tauhid ini memberikan kesempatan kepada anak didik untuk membaca, mengkaji, meneliti keteraturan alam semesta dengan segala isinya. Dengan telaah, bacaaan dan penelitian ini anak didik dapat memperoleh nilai-nilai positif berupa sikap rasional, obyektif-empirik dan obyektif-matematis.
c)      Tauhîd Mulkîyah, adalah keyakinan akan kekuasaan kerajaan Allah SWT. Dengan keyakinan ini seorang muslim meyakini bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu dimuka bumi ini dan juga penguasa Hari Kemudian. Implikasi dari keyakinan ini adalah seorang guru adalah pemimpin dalam pendidikan harus bertanggung jawab terhadap pendidikan anak didiknya. Ini sesuai dengan pernyataan Nabi Muhammad Saw. yang menyatakan bahwa setiap muslim adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadap kepemimpinannya.
d)     Tauhîd Rahmânîyah, adalah keyakinan yang bertolak dari pandangan bahwa Allah SWT. adalah Tuhan semesta alam yang mengasihi makhluk-Nya. Dengan kasih sayang yang diberikan Allah kepada makhluk-Nya, maka kehidupan ini berjalan dengan damai, tenang, sentosa, meskipun terdapat banyak manusia yang durhaka kepada-Nya. Namun dengan sifat Maha Pengasih dan Penyayang-Nya itulah maka manusia ini tetap dalam keteraturan, keseimbangan dan harmoni alam, meskipun masih banyak musibah sebagai peringatan kepada manusia. Implikasi dalam dunia pendidikan dari keyakinan demikian adalah bahwa dalam proses pendidikan, seorang guru/pendidik harus dapat mendidik, membimbing anak didiknya dengan kasih sayang.[5]
Pandangan dasar yang berhubungan dengan pengembangan pendidikan islam ini mencakup permasalahan kependidikan yang golongkan kedalam garis besar sebagai berikut:
1.      Hakekat pendidikan islam adalah proses membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan anak didik agar menjadi manusia dewasa sesuai tujuan pendidikan islam
2.      Asas pendidikan islam adalah asas perkembangan dan pertumbuhan dalam perikehidupan yang seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat, jasmani dan rohani, anata kehidupan materiil dan mental spiritual. Asas lain juga dalam pelaksanaan operasional yang bisa dijadiakn pegangan dalam pendidikan praktis sesuai dengan pandangan teoritis antara lain seperti asas adil dan merta, asas menyeluruh dan asas integritas.
3.      Modal dasar pendidikan islam adalah kemampuan dasar untuk berkembang masing-masing pribadi manusia sebagai karunia tuhan. Kemampuan dasar ini merupakan potensi mental spiritual dan dan fisik yang diciptakan tuhan sebagai fitrah yang tidak bisa diubah atau dihapuskan oleh siapapun, akan tetapi dapat diarahkan perkembangannya dalam proses pendidikan sampai titik optimal yang berakhir pada takdir tuhan. Yang bagi manusia masing-masing, perbedaan watak kepribadian akibatnya berbeda-beda kemampuan dasar dan keturunan dipandang sebagai realitas individual yang menuntut kesempatan berkembang melalui proses kependidikan yang tepat dan akurat.
4.      Sasaran strategis pendidikan islam adalah menanamkan dan mengembangkan niali-nilai agama dan nilai ilmu-ilmu pengetahuan secara mendalam dan luas dalam pribadi anak didik., sehingga akan terbentuk dalam dirinya siakp beriman da bertakwa dalam kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain sasaran pendidikan islam adalah mengintegrasikan iman dan takwa dengan ilmu pengetahuan dalam pribadi manusia untuk mewujudkan kesejahteraan hidup didunia dan kebahahagiaan di akhirat.
5.      Ruang lingkup pendidikan islam mencakup kegiatan-kegiatan kependidikan.
6.      Metode yang digunakan dalam proses pencapaian tujuan adalah metode yang didasarkan pada pendekatan-pendekatan agama, kemanusiaan, dan ilmu pengetahuan.
B.     Pendidikan Islam dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah
Tidak dapat dipungkiri bahwa Al-Qur’an sebagai dasar pendidikan islam artinya sebagai titik tolak keberangkatan system pendidikan islam. Dengan mengutip surah al-alaq ayat 1-5 yang berbunyi :
ù&tø%$#ÉOó$$Î/y7În/uÏ%©!$#t,n=y{ÇÊÈ
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,

t,n=y{z`»|¡SM}$#ô`ÏB@,n=tãÇËÈ
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

ù&tø%$#y7š/uurãPtø.F{$#ÇÌÈ
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,

Ï%©!$#zO¯=tæÉOn=s)ø9$$Î/ÇÍÈ
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],
[1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.

zO¯=tæz`»|¡SM}$#$tBóOs9÷Ls>÷ètƒÇÎÈ
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Ayat diatas diturunkan bukan hanya membaca huruf-huruf yang terangakai melainkan mengetahui segala tanda-tanda kebesaran Allah melalui ciptaan-Nya adalah ayat-ayat kauniyah yang harus dibaca, diteliti, diamati dalam dalam agar manusia memahami maksud allah menciptakan alam ini dan pandai bersyukur.[6]
Konsep pendidikan menurut Al-Qur’an diarahkan pada upaya menolong anak didik agar dapat melaksanakan fungsinya mengabdi kepada Allah.Seluruh potensi yang dimiliki anak didik, yaitu potensi intelektual, jiwa dan jasmani harus dibina secara terpadu dalam keselarasan, keserasian dan keseimbangan yang tergambar dalam sosok manusia seutuhnya.Hal ini harus pula berimplikasi terhadap materi, metode dan lain-lain yang berhubungan dengannya, sehingga membentuk suatu sistem pendidikan yang sempurna.[7]
Didalam Al-Qur’an terdapat banyak ajaran yang berisi prinsip-prinsip yang berkenaan dengan kegiatan dan usaha pendidikan itu sendiri. Pendidikan karena termasuk kedalam usaha atau tindakan untuk membentuk manusia, dan pendidikan sangatlah penting karena ia ikut menentukan corak dan bentuk amal dari kehidupan manusia baik pribadi maupun masyarakat.[8]
Dasar pendidikan yang kedua adalah As-Sunnah yang merupakan barometer keberhasilan allah dalam menghadirkan manusia teladan yang sempurna. Nabi Muhammad SAW terkenal sebagai manusia yang paling jujur, amanah, tabligh, dan fatanah.Pendidikan yang mencerminkan teladan Nabi Muhammad SAW adalah system pendidikan yang bertujuan membentuk anak didik yang amanah, fatanah, dan tabligh. Yang artinya adalah semua ilmu yang dimiliki wajib diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, dimanfaatkan dan didakwahkan kepada semua masyarakat, serta menjaga nama baik islam sebagai agama yang kebenarannya universal.[9]
C.    Pendidikan dan Ruang Lingkupnya/ (Aspek-Aspeknya)
Ruang lingkup pendidikan islam mencakup kegiatan-kegiatan kependidikan yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan dalam bidang  manusia meliputi :
a)      Lingkungan Hidup Keagamaan, bertujuan agar perkembangan pribadi manusia sesuai dengan norma-norma ajaran islam
b)      Lingkungan Hidup Berkeluarga, bertujuan agar dapat berkembang menjadi keluarga yang sejahtera
c)      Lingkungan Hidup Ekonomi, agar dapat berkembang menjadi system kehidupan yang bebas dari penghisapan manusia oleh manusia
d)     Lingkungan Hidup Kemasyarakatan bertujuan agar terbina masyarakat yang adil dan makmur dibawah ridho dan apunan allah SWT
e)      Lingkungan Hidup Politik, bertujuan agar tercipta ssistem demokrasi yang sehat dan dinamis sesuai ajaran islam
f)       Lingkungan Hidup Seni Budaya, bertujuan agar menjadikan hidup manusia penuh keindahan dan kegairahan yang tidak gersang dari nilai moral agama
g)      Lingkungan Hidup Ilmu Pengetahuan bertujuan agar berkembang menjadi alat untuk mencapai kesejahteraan hidup umat manusia yang dikendalikan oleh iman.[10]
Dalam konteks ini, ada beberapa nilai dasar yang dapat dimunculkan, antara lain:
1.      Keimanan dan ketaqwaan
Aktivitas scorang mushm di bidang apapun, menurut konsep Islam harus didedikasikan untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa.nilai dasar pendidikan Islam adalah kcimanan dan ketaqwaan. Artinya, pendidikan Islam harus dapat menjadi wahana bagi peningkatan iman dan taqwa anak didik. Berdasarkan niIai dasar ini, proses pendidikan Islam dijalankan berdasarkan semangat ibadah kepada Allah SWT (QS.Adz-Dzariyat : 56). Ibadah dalam ajaran Islam memiriki korelasi positif bagi pemeHharaan dan peningkatan iman dan taqwa.
Setiap penganut Islam diwajibkan mencari ilmu pengetahuan untuk dipahami secara mendalam yang dalam taraf selanjutnya dikembangkan dalam kerangka ibadah guna kemaslahatan ummat manusia. Nilai dasar ini bertujuan mengantarkan anak didik pada kesadaran akan eksistensinya di hadapan Allah serta menyadari kewajiban-kewajibannya.
2.      Penghargaan terhadap eksistensi manusia dengan segala potensinya
Manusia adalah makhluk Tuhan yang diciptakan dengan sebaik - baiknya (QS.At-Tin : 4) dilengkapi dengan berbagai organ psiko-fisik yang istimewa seperti panca indera dan hati (QS.An-NahI : 78) agar manusia bersyukur kepada Allah yang telah memberikan anugerah keistimewaan-keistimewaan tersebut. Secara lebih rinci keistimewaan-keistimewaan manusia antara lain adalah kemampuan berfikir untuk memahami akan semesta (QS.Ar-Ra'du : 3) dan dirinya sendiri (QS. At-Rum : 20-21), akal untuk memahami tanda-tanda kekuasaan-Nya (QS. Al-Hajj : 46) dan kalbu untuk mendapatkan "cahaya" tertinggi (QS. Al-Fajt : 27-30).
3.      Mengedepankan prinsip kebebasan dan kemerdekaan.
Islam, oleh banyak penulis sejarah, dipandang sebagai liberating force, suatu kekuatan pembebas umat manusia."Dilihat dari sejarah kelahiran Islam, nuansa pembebasan yang terkandung dalam ajaran Islam begitu terasa. Islam datang bukan untuk melegitimasi status quo, sebaliknya ia lahir dalam konteks sosio-politik-budaya Mekkah yang pincang untuk merubahnya menjadi tatanan yang tidak eksploitatif, adil serta membebaskan umat manusia dari segala bentuk penindasan.
4.      Tanggung jawab sosial
Sejalan dengan kedudukan manusia sebagai makhluk sosial, maka Islam diturunkan untuk memberikan norma-norma dalam kehidupan sosial tersebut. Sebagai proses memanusiakan manusia, pendidikan Islam menjadikan tanggung jawab sosial menjadi saIah satu niIai dasat yang harus diajarkan kepada peserta didik. Tanggung jawab sosial dalam pendidikan Islam merupakan salah satu esensi pendidikan. Berdasarkan nilai dasar ini, pendidikan Islam dijalankan dengan tujuan menjadikan anak didik sebagai manusia yang memiliki sosial yang baik,sehingga dalam kehidupan bermasyarakat ia mampu memberikan kontribusi positif. Selain itu, mereka juga diharapkan dapat menampilkan prilaku yang baik dan berpengaruh positif bagi orang lain. Tanggung jawab sosial yang perlu ditransformasikan kepada anak didik antara lain:
a. toleransi
b. tanggung jawab
c. keadilan kolektif
d. kerjasama dan lain-lain.
Dengan nilai-nilai tanggung jawab sosial di atas, keberadaan pendidikan Islam akan makin mengukuhkan Islam sebagai rahmatan lil'alamin. Orang yang tetah dididik pada lembaga pendidikan Islam, mestinya akan memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang menyangkut masyarakat luas. Dari sini akan muncul prilaku positif, misalnya menghargai perbedaan, menghargai orang lain, mampu menjalan kerjasama dan seterusnya. Lebih dari itu, ia akan mendedikasikan ilmu yang dimilikinya untuk kepentingan orangbanyak, bukan hanya bagi dirinya sendiri.[11]





BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan berbagai pengertian pendidikan islam yang secra garis besar pendidikan islam adalah salah satu cara atau proses mendewasakan diri melalui pembelajaran untuk mengembangkan potensi diri berlandaskan pada ajaran kitab suci Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dan bahwasanya Al-Qur’an bersama As-Sunnah mengarahkan pada upaya menolong anak didik agar dapat melaksanakan fungsinya mengabdi kepada Allah. Seluruh potensi yang dimiliki anak didik, yaitu potensi intelektual, jiwa dan jasmani harus dibina secara terpadu dalam keselarasan, keserasian dan keseimbangan yang tergambar dalam sosok manusia seutuhnya serta membentuk anak didik yang amanah, fatanah, dan tabligh yang berarti ilmu yang dimiliki wajib diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, dimanfaatkan dan didakwahkan kepada semua masyarakat, serta menjaga nama baik islam sebagai agama yang kebenarannya universal. Selain itu ruang lingkup yang dinaungi pendidikan islam juga banyak meliputi Keagamaan, Berkeluarga,Ekonomi,Kemasyarakatan ,Politik, Seni Budaya, Ilmu Pengetahuan.
B.     Saran
            Demikianlah pemaparan materi mengenai beberapa pengertian pendidikan, bagaimana pandangan Al-Qur’an dan As-Sunnah melihat peran pendidikan dalam kehidupan sehari-hari, serta ruang lingkup atau aspek-aspek pendidikan.apabila terdapat kekurangan dalam penulisan materi ini, mohon kritik dan saran agar dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki makalah ini. Semoga apa yng dibahas dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua serta dapat menambah wawasan kita mengenai hal-hal yang perlu kita tingkatkan berkenaan dengan ilmu pengetahuan.






DAFTAR PUSTAKA

Abd. Wahid Hasyim, Konsep Pendidikan dalam Al-Qur’an, dalam jurnal EDUKASI, Vol. 1, No. 1, Maret 2009:48 – 56 didownload pada tanggal 26 Agustus 2017
Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2009
M.Arifin, IlmuPendidikan Islam (Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner), Jakarta: Bumi Aksara, 2011
Mohammad Muchlis Solichin, Fitrah; Konsep dan Pengembangannya dalam Pendidikan Islam, dalam Jurnal TADRÎS.Volume 2.Nomor 2. 2007, didownload pada tanggal 26 Agustus 2017
Sarjono, Nilai-Nilai Dasar Pendidikan, dalam  JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Vol. ll, No. 2, 2005 didownload pada tanggal 26 Agustus 2017
Tim Redaksi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1
Zakiah Dradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2009



[1] Tim Redaksi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 326
[2] Ibid., h. 549
[3] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1
[4] M.Arifin, IlmuPendidikan Islam (Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner), (Jakarta: Bumi Aksara, 2011)
[5]Mohammad Muchlis Solichin, Fitrah; Konsep dan Pengembangannya dalam Pendidikan Islam, dalam Jurnal TADRÎS.Volume 2.Nomor 2. 2007, didownload pada tanggal 26 Agustus 2017
[6] Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), h. 149
[7]Abd. Wahid Hasyim, Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an, dalam jurnal EDUKASI, Vol. 1, No. 1, Maret 2009:48 – 56 didownload pada tanggal 26 Agustus 2017
[8] Zakiah Dradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 20
[9] Hasan Basri, Filsafat Pendidikan,.h.175
[10] M.Arifin, IlmuPendidikan,.h. 12
[11]Sarjono, Nilai-Nilai., didownload pada tanggal 26 Agustus 2017

0 komentar:

Posting Komentar