Prinsip Pendidikan Islam
Oleh:
Siti Kodariyah (1706801)
Jurusan
Tarbiyah Pasca Sarjana IAIN Metro
Pendidikan Agama Islam
Abstrak
Pendidikan merupakan usaha manusia untuk
menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun
rohani sesuai dengan norma-norma yang berlaku dimasyarakat. usaha-usaha
tersebut dalam rangka untuk mewariskan nilai-nilai tersebut kepada generasi
muda.
Masalah ketuhanan
setiap agama dianut oleh manusia dunia ini,sementara berhubungan dengan
keyakinan akan adanya kekuatan yang luar biasa yang datang dari diri manusia.
Oleh karena itu islam, islam sebagai agama maka dalam pelaksanaan pendidikan
mengarahkan perkembangan manusia sesuai dengan norma-norma ajaran islam. Sosial
kemasyarakatan , manusia sebagai makhluk ,sehingga memandang adanya
persenyawahan antara kehidupan perseorangan dan kehidupan sebagai anggota
masyarakat. Pendidikan salah satu bentuk interaksi manusia ia adalah tindakan
sosial diman terjadi interaksi sosial melalui jaringan kemanusiaan.kesadaran
dan pemanfaatan lingkungan,persoalan lingkungan yang dijadikan sarana untuk
digunakan untuk menunjang kehidupan manusia dalam merangka beribadah kepada
Allah.
Prinsip sebagai
kebenaran yang bersifat universal (universal trith) yang menjadi sifat dari sesuatu apabila dikaitkan dengan
pendidikan,maka prinsip pendidikan dapat sebagai kebenaran yang universal
sifatnya dan menjadi dasar dalam merumuskan perangkat pendidikan.prinsip
pendidikan islam yamg bersumber dari Al-qur’an,
hadist ,ijma, dan qiyas.hal itu disebabkan karna apabila prinsip pendidikan tidak berpegang pada Al-qur’an dikhawatirkan akan
terjadi sekularisasi dan liberalisasi pendidikan.pendidikan islam sebagai ilmu
yang harus senantiasa mampu mengilmiahkan wawasan atau pandangan tentang kependidikan yang terdapat dalam
sumber-sumber pokoknya dengan bantuan dari pendapat para sahabat dan ulama atau ilmuan muslim.oleh karenanya kita sebagai insyan akademika
yang terdapat dalam sebuah lembaga pendidikan harus lebih mengoptimalkan daya fikir dan mental untuk menatap pendidikan kedepan yang lebih maju.
Kata kunci : Prinsip , Pendidikan Islam
A. Pendahuluan
Manusia
adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya dalam manusia
sebagai makhluk sosial terkandung satu maksud bahwa manusia sebagaimanapun juga
tidak dapat lepas dari individu yang lain. Secara kodrati manusia akan selalu
hidup bersama. Hidup bersama antar manusia akan berlangsung dalam berbagai
bentuk komunikasi dan situasi. Dalam kehidupan semacam inilah terjadi
interaksi. Dengan demikian kegiatan amnusia akan selalu dibarengi dengan proses
interaksi atau komunikasi, baik interaksi dengan alam lingkungan , interaksi
dengan sesamanya , maupun interaksi dengan tuhannya, baik itu disengaja maupun
tidak disengaja.
Dari
berbagai bentuk interaksi ,khususnya interaksi yang disengaja ,ada istilah interaksi edukatif . interaksi edukatif
adalah interaksi yang berlangsung dlam satu ikatan untuk tujuan pendidikan.
Oleh karena itu interaksi edukatif dimaknai lebih spesifik lagi pada bidang
pengajaran ,yang lebih dikenal dengan interaksi belajar mengajar.
Pendidikan
merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan umat manusiayang harus dipenuhi
sepanjang hidupnya. Tanpa pendidikan mustahil suatu kelompok masyarakat dapat
hidup berkembang sejalan dengan apresiasi untuk maju ,sejahtera dan bahagia
menurut konsep islam. Disamping itu
pendidikanlah yang dapat mengangkat derajat manusia bahkan membedakan mana yang
baik dan mana yang buruk. Bahkan status sosial jauh berbeda dengan yang lain jika memiliki pendidikan
tinggi.
Maka
dalam pengertian sederhana, makna pendidikan sebagai usaha manusia untuk
menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun
rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat .usaha-usaha yang
dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai dan norma-norma tersebut serta
mewariskan kepada generasi berikutnya untuk dikembangkan dalam hidup dan
kehidupan yang terjadi dalam suatu proses pendidikan. Karenanya bagaimanapun
peradaban suatu masyarakat, didalamnya berlangsung dan terjadi suatu proses
pendidikan sebagai usaha manusia untuk melestarikan hidupnya. Dengan kata lain
pendidikan bisa diartikan sebagai hasil dari peradaban bangsa yang dikembangkan
aatas dasar pandangan hidup bangsa itu sendiri.Oleh karna itu, islam sebagai
agama yang memberikan petunjuk yang berimplikasi terhadap pelaksanaan
pendidikan yang mampu membimbing dan mengarahkan manusia sehingga kelak dapat
menjadi seorang mukmin yang baik dapat mengamalkan ajaran islam secara baik dan
sempurna.
Sebagaimana
kita ketahui bahwa sumber utama pendidikan islam adalah kitab suci Al-Qur’an
dan sunah Rasulullah SAW.serta pendapat para sahabat dan ulama atau ilmuan
muslim sebagai tambahan. Prinsip pendidikan islam sebagai sebuah ilmu harus
membuka mata bahwa keadaan pendidikan yang terjadi saat ini jauh dari apa yang
kita harapkan. Kita mengharapkan bahwa pendidikan islam memberikan kontribusi terhadap
pendidikan yang terdapat di indonesia, namun hal tersebut belum terealisasikan
dengan maksimal. Salah satu faktor yang menjadi penyebab hal tersebut adalah
tidak terpakainya sebuah prinsip sebagai dasar dalam pendidikan.
Pemikiran
pendidikan adalah aktifitas pemecahan masalah yang terkait dengan
persoalan-persoalan yang ikut mempengaruhi proses dan hasil pendidikan. Prinsip
pendidikan dalam islam lahir akibat dari
ideologi islam yang digambarkan oleh Al-qu’an dan al-sunnah serta suasana baru
yang muncul dalam dunia islam. Prinsip pendidikan islam cepat membuat respon
bagi semua perubahan dan perkembangan itu. Allah dalam prinsip pendidikan islam
adalah sumber dari segala sumber artinya dari kitab Al-qu’an dapat diketahui cita-cita materi dan metode
prinsip islam sebagai pedoman menjalankan aktivitas pendidikan.
Sering
kali sebuah prinsip hanya dijadikan sebagai
sebuah formalitas saja. Prinsip
tidak dijadikan sebagai dasar atau pondasi
sebagai pencapaian sebuah tujuan. Padahal dalam pencapaian tujuan yang
diharapkan dalam pendidikan islam, keberadaan prinsip-prinsip sangatlah penting
dan urgent.
Sebagai
agama islam tidak hanya memiliki suatu pelajaran saja akan tetapi mencapai
berbagai aspek, di antaranya adalah aspek pendidikan, hukum, politik, sejarah
dan lain-lain. Pendidikan dalam artian luas telah di tetapkan sebagai bagian
dari misi pokok Nabi Muhammad SAW, dalam pengajaran dan menyebarkan risalah
yang di embannya dari Allah SWT. Hal ini terlihat dengan wahyu pertama di
terima oleh beliau yang di mulai dengan kata iqra’(perintah membaca).
Dari
uraian di atas dapat di pahami bahwa
pelaksanaan pendidikan islam pada hakikatnya proses membimbing dan
mengarahkan pertumbuhan anak didik agar kelak menjadi manusia dewasa sesuai
dengan tujuan islam. Untuk mengarahkan penulis dalam pembahasan tulisan ini maka
inti pembahasan di fokuskan pada pendidikan islam.
B. Pengertian
Prinsip Pendidikan Islam
Dalam
Al-qur’an terdapat lafadz-lafadz tarbiyah , ta’lim
tazkiyah( pendidikan, pengajaran, dan penyucian jiwa ) yang menjadi
paradigma pendidikan islam: uswah (keteladanan) yang menjadi metode utama pembentukan
pribadi muslim riwayat para rasul dan
kisah-kisah lainnya, terutama kisah Lukman al-Hakim mendidik anaknya, juga
dapat dicontohkan untuk menjalankan
praktek pendidikan islam. Al-quran
sebagai dasar ,memiliki perbedaan yang
luas dan besar bagi pengembangan kebudayaan umat manusia. Ia
merupakan sumber yang terlengkap ,baik
dakwah kemasyarakatan (sosial) ,moral (akhlak), maupun spritual (keharmonisan)
, serta material (kejasmanian) dan alam
semesta.
Prinsip berarti asas atau kebenaran yang jadi
pokok dasar orang berfikir, bertindak dan sebagainya. Menurut Dagobert D.Runes
yang dikutib oleh Syamsul Nizar, mengartikan prinsip sebagai kebenaran yang
bersifat universal (universal trith)
yang menjadi sifat dari sesuatu.
Menurut
Syed Muhammad Naquid Al-Attas, pendidikan adalah suatu prores penamaan
sesuatu kedalam diri manusia mengacu kepada metode dan sistem penamaan secara
bertahap, dan kepada manusia penerima proses dan kandungan pendidikan tersebut.
Apabila
dikaitkan dengan pendidikan, maka
prinsip pendidikan dapat sebagai kebenaran yang universal sifatnya dan menjadi
dasar dalam merumuskan perangkat pendidikan. Prinsip pendidikan diambil dari
dasar pendidikan, baik berupa agama atau ideologi negara yang dianut. Prinsip
pendidikan juga ditegaskan diatas dasar yang sama dan yang berpangkal dari
pandangan islam secara filosofis terhadap jagat raya, manusia, masyarakat, ilmu
pengetahuan dan akhlak, pandangan islam terhadap masalah-masalah tersebut, melahirkan
berbagai prinsip dalam pendidikan islam.
Dalam
rangka yang lebih terperinci, M Yusuf al-Qardawhi memberikan pengertian, bahwa ;”Pendidikan Islam adalah pendidikan
manusiawi seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan keterampilannya.
Karena itu, pendidikan islam menyiapkan manusia hidup dalam keadaan damai
maupun perang, dan menyiapkan untuk menghadapi masyarakat dengan segala
kebaikan dan kejahatannya, manis dan pahitnya’’.
Sementara
itu, Hasan Langgulung merumuskan “pendidikan islam sebagai suatu proses
penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan memindahkan pengetahuan dan
nilai-nilai islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal didunia
dan memetik hasilnya diakhirat.
C. Prinsip Pendidikan
Islam
Pendidikan
dengan pendekatan sosial ini menarik dan penting untuk dikaji dan diketahui
karena beberapa alasan sebagai berikut:
pertama, konsep pendidikan, selain didefinisikan melalui pendekatan
individu sebagaimana pada aliran nativisme, juga dapat didekati melalui
pendekatan masyarakat, karena pendidikan dapat diartikan sebagai warisan
kebudayaan dari generasi tua kepada kepada generasi muda agar hidup masyarakat
tetap berkelanjutan. Dengan kata lain, masyarakat mempunyai nilai-nilai budaya yang ingin di salurkan
dari generasi ke generasi identitas
masyarakat tersebut tetap terpelihara.
Kedua, pendidikan
adalah salah bentuk interaksi manusia. Ia adalah suatu tindakan sosial yang
memungkinkan terjadinya interaksi melalui suatu jaringan hubungan-hubungan
kemanusiaan. Aspek-aspek sosial pendidikan dapat digambarkan dengan memandang
ketergantungan individu-individu satu sama lain dalam proses belajar mengajar.
Dalam
pelaksanaan pendidikan islam, maka islam menjamin hak-hak kemanusiaan, seperti:
(1) hak hidup, (2) hak kebebasan, (3) hak belajar, (4) hak persamaan, (5) hak
memiliki, (6) hak kehormatan.
Omar Muhammad al-Taomy al-Syaibani merinci
pandangan islam terhadap manusia atas delapan prinsip:
a.
Prinsip
kepercayaan bahwa manusia mkhluk yang termulia dialam jagat raya.
b.
Prinsip
kepercayaan akan kemuliaan terhadap manusia.
c.
Prinsip
kepercayaan bahwa manusia itu hewan yang berpikir.
d.
Prinsip
kepercayaan bahwa manusia mempunyai tiga dimensi yaitu badan akal dan roh.
e.
Prinsip
kepercaan bahwa manusia dalam pertumbuhannya terpengaruh oleh faktor-faktor
warisan dan alam lingkungan.
f.
Prinsip
kepercayaan bahwa manusia mempunyai motivasi dan kebutuhan.
g.
Prinsip
kepercayaan bahwa ada perbedaan perseorangan diantara manusia.
h.
Prinsip
kepercayaan bahwa manusia mempunyai keluwesan sikap dan selalu berubah.
Berdasarkan
uraian diatas, maka dapat dipahami bahwa islam sangat erat, dengan nuansa
sosial kemasyarakatan dalam pelaksnaan pendidikan islam dengan memandang
manusia.
Pandangan
islam yang bersifat filosofi terhadap alam jagat, manusia, masyarakat,
pengetahuan, dan akhlak, seacara jelas
tercermin dalam prinsip pendidikan islam. Dalam pembelajaran, pendidikan
merupakan fasilitator. Ia harus mampu memberdayagunakan beraneka ragam sumber
belajar. Dalam memimpin proses pembelajaran, pendidik perlu memperhatikan
prinsip dalam pendidikan islam dan senantiasa mempedominya, bahkan sejauh mungkin merealisasikanny bersama-sama dengan
peserta didik. Adapun yang menjadi prinsip pendidikan islam adalah sebagai
berikut :
1. Prinsip Integral
dan Seimbang
Pendidikan
islam tidak mengenal adanya pemisahan antara sains dan agama. Keduanya harus terintegrasi
secara harmonis. Dalam ajaran islam, Allah adalah pencipta alam semesta
termasuk manusia. Allah pula yang
menurunkan hukum-hukum untuk mengelola dan melestarikannya. Hukum-hukum
mengenai alam fisik disebut sunatullah , sedangkan pedoman hidup dan hukum-hukum untuk kehidupan
manusia telah ditentukan pula dalam
ajaran agama yang disebut dianullah yang mencakup akidah dan syariah.
Dalam
ayat Al-qur’an yang pertama kali diturunkan, Allah memerintahkan agar
manusia untuk membaca yaitu dalam qs
Al-Alaq ayat 1-5 . dan ditempat
lain ditemukan ayat yang
menafsirkan perintah membaca tersebut, seperti dalam firman Allah Qs Al-Ankabut:
Artinya: Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu,
Yaitu
Al kitab
(Al Quran) (QS.
Al-Ankabut : 45)
Disini
Allah memberikan penjelasan bahwa Al-qur’an yang harus dibaca ia merupakan ayat
yang diturunkan Allah ( ayat tanziliyah ,qur’aniyah ) selain itu Allah memerintahkan
agar manusia membaca ayat Allah
yang berwujud fenomena-fenomena alam ( ayat qur’aniyah ,
sunatullah ) antara lain :
Artinya :
“katakanlah ,perhatikan apa yang ada dilangit dan dibumi”
(Qs. Yunus :101)
Dari ayat-ayat
diatas dapat dipahami bahwa Allah
memerintahkan agar manusia membaca
Al-qur’an ( ayat-ayat qur’aniyah ) dan fenomena –fenomena alam ( ayat qur’aniyah ) tanpa memberi tekanan
terhadap salah satu jenis ayat yang dimaksud. Hal itu berarti bahwa pendidikan
islam harus dilaksanakan secara terpadu (integral).
2. Prinsip Seimbang
Pendidikan islam
selalu memperhatikan
keseimbangan diantara berbagai
aspek yang meliputi keseimbangan antara
dunia dan akhirat ,antara ilmu dan amal , urusan agama dengan Allah dan
sesama manusia , hak dan kewajiban
Keseimbangan
antara urusan dunia dan akherat dalam
ajaran islam harus menjadi perhatian .
Rasul diutus Allah untuk mengajar dan mendidik
manusia agar mereka dapat meraih kebahagiaan kedua alam itu .
implikasinya pendidikan harus senantiasa diarahkan untuk mencapai kebahaggiaan
dunia dan akhirat .hal ini senada dengan firman Allah SWT:
Artinya:
“ Dan carilah apa yang telah dianugrahkan
Allah kepadamu ( kebahagiaan ) negri akhirat , dan jaganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari (kenikmatan )
duniawi”( Qs. Al-qashas:77)
Dalam dunia pendidikan , khususnya
dalam pembelajaran pendidik harus
memperhatikan keseimbangan dengan
menggunakan pendekatan yang relevan
.selain mentransfer ilmu pengetahuan , pendidik perlu
mengkondisikan secara bijak dan
profesional agar peserta didik dapat mengamplikasikan ilmu yang telat
didapat didalam maupun diluar kelas.
3. Prinsip Bagian
dari Proses Rububiyah
Al-qur’an
menggambarkan bahwa Allah adalah
Al-khaliq, dan Robb Al-Amin (pemelihara alam semesta). Dalam proses
penciptaan alam semesta termasuk manusia. Allah menampakkan proses yang
memperlihatkan konsistensi dan keteraturan. Hal demikian kemudian dikenal sebagai aturan-aturan yang
diterpakan Allah atau disebut sunatullah.
Sebagaimana
Al-kailani yang dikutib oleh Bukhori
Umar dalam bukunya menjelaskan bahwa peranan manusia dalam pendidikan
secara teologis dimungkinkan karena
posisinya sebagai makhluk, ciptaan Allah
yang paling sempurna sebagai khalifatullah fi al-ardh, sebagai khalifah
,manusia juga mengemban fungsi rubbiyah Allah terhadap alam semesta termasuk
diri manusia sendiri.dengan perimbangan tersebut dapat dikatakan bahwa karakter
hakiki pendidikan islam pada intinya
terletak pada fungsi rubbiyah Allah secara praktis dikuasakan atau
diwakilkan kepada manusia ,dengan kata
lain pendidikan islam tidak lain adalah
keseluruhan proses dan fungsi rubbubiyah Allah terhadap manusia , sejak dari
proses pencuiptaan sampai dewasa dan sempurna.
4. Prinsip Membentuk Manusia yang Seutuhnya
Manusia
yang menjadi objek pendidikan islam adalah
manusia yang telah tergambar dan terangkum dalam Al-qur’an
dan hadist. Potret manusia dalam pendidikan sekuler diserahkan pada
orang-orang tertentu dalam masyaratkat
atau kepada seseorang individu karena kekuasaan nya yang berarti diserahkan kepada angan –angan
seseorang atau sekelompok orang semata.
Pendidikan
islam dalam hal ini merupakan usaha untuk
mengubah kesempurnaan
potensi yang dimiliki oleh peserta didik
menjadi kesempurnaan aktual , melalui setiap
tahapan hidupnya . dengan demikian
fungsi pendidikan islam adalah menjaga jeutuhan unsur- unsur individual peserta didik dan mengoptimalkan
potensinya dalam garis keridhoan Allah . prinsip ini harus
direalisasikan oleh pendidik dalam proses pembelajaran . pendidik harus
mengembangkan baik kecerdasan intelektual , emosional maupun spritual secara
simultan.
5. Prinsip Selalu
Berkaitan dengan Agama
Pendidikan
islam merupakan salah satu usaha untuk menumbuhkan dan memantapkan
kecenderungan tauhid yang telah menjadi fitrah manusia. Agama menjadi petunjuk
dan penuntun ke arah itu. Oleh karena itu, pendidikan islam selalu
menyelenggarakan pendidikan agama. Namun agama disini lebih kepada fungsinya
sebagai sumber moral nilai. Sesuai dengan ajaran islam pula,pendidikan islam
bukan hanya mengajarkan ilmu-ilmu sebagai materi, atau keterampilan sebagai
kegiatan jasmani semata, melainkan selalu mengaitkan semuanya itu dengan
kerangka praktik (“amaliyyah”) yang bermuatan nilai dan moral. Jadi,pengajaran
agama dalam islam tidak selalu dalam pengertian (ilmu agama) formal, tetapi
dalam pengertian esensinya yang bisa saja dalam ilmu-ilmu lain yang sering
dikategorikan secara tidak proporsional sebagai ilmu sekuler.
6. Prinsip Terbuka
Dalam
islam diakui adanya perbedaan manusia. Akan tetapi, perbedaan hakiki ditentukan
oleh amal perbuatan manusia (QS. Al-Mulk : 2), atau ketakwaan (QS. Al-Hujrat :
13). Oleh karena itu, pendidikan islam pada dasarnya bersifat terbuka,
demokrasi, dan universal. Menurut jalaludin yang dikutip oleh Bukhari Umar
menjelaskan bahwa keterbukaan pendidikan islam ditandai dengan kelenturan untuk
mengadopsi unsur-unsur positif dari luar, sesuai dengan perkembangan dab
kebutuhan masyarakatnya, dengan tetap menjaga dasar-dasarnya yang original (shalih), yang bersumber pada Al-Qur’an dan Hadist.
7. Menjaga
Perbedaan Individual
Perbedaan
individual antara seseorang manusia dengan orang lain dikemukakan oleh
Al-Qur’an dan hadist. Sebagai contoh:
Artinya:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan lpangit dan bumi dan
berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui”. (QS. Ar-Rum
: 22).
Perbedaan-perbedaan
yang dimiliki manusia melahirkan perbedaan tingkah laku karena setiap orang
akan berbuat sesuai dengan keadaannya masing-masing. Menurut Asy-Syaibani yang
dikutip prof. Dr. H. Ramayulis menjelaskan bahwa pendidikan islam sepanjang
sejarahnya telah memelihara perbedaan Individual yang dimiliki oleh peserta
didik.
8. Prinsip
Pendidikan Berlangsung Sepanjang Hayat
Islam
tidak mengenal batas akhir dalam memempuh pendidikan. Hal tersebut mengingat
tujuan yang ingin di capai dalam pendidikan islam adalah membentuk akhlak
al-karinah, pembentukan itu membutuhkan waktu yang panjang yaitu sepanjang
hayat manusia. Pendidikan islam yang bersumber dari wahyu dan di terapkan oleh
Rasulullah SAW telah sejak lama mengenal konsep pendidikan seumur hidup. Konsep
ini pula yang diterapkan dalam sistem pendidikan islam, konsep pendidikan tanpa
batas usia.
D. Allah sebagai
Pendidik (Rabbukum) sebagai Prinsip
Pendidikan
Allah
SWT sebagai Pendidik Yang Maha Agung .
Dalam terminologi Al-qur’an ,Allah
disebut “rabb” pendidik. Yang
menjadi anak didiknya adalah seluruh alam yaitu malaikat, rasul, dan nabi,
manusia, jin, hewan dan lainnya. Adapun Rasul yang diciptakan-Nya sebagai
penyambung sekaligus menempati kedudukan sebagai utusan Allah dalam meneruskan
rangkaian proses pendidikan yakni mendidik seluruh manusia agar menjadi
hamba-Nya yang bertaqwa. Isyarat ini mengandung pengertian bahwa dengan ke-Maha
Kuasaan-Nya pula Allah memberikan pendidikan kepada manusia yang menjadi
utusan-Nya untuk selanjutnya secara langsung disampaikan kepada manusia.
Pendidikan Allah kepada manusia mencakup 2 hal:
1. Tarbiyah
Khalqiyah (pemeliharaan
eksistensi manusia). Maksud dari pendidikan jenis ini adalah menumbuh
kembangkan jasmani manusia sejak masih janin
hingga dewasa. Demikian juga kekuatan jiwa dan akalnya mendapatkan
pemeliharaan Allah.
2. Tarbiyah Dinyyah
Tahdhibiyah
(pemeliharaan agama dan akhlaqnya). Pendidikan ini dilewatkan melalui Rasul
agar menyampaikan wahyu-Nya kepada manusia agar menyempurnakan akan dan
membersihkan nafsunya.
Allah
Maha Pendidik bersifat pemelihara segala
sesuatu dan Maha Rahman dan Maha Rahim. Artinya Allah memberi motivasi kepada
hamba-Nya agar bersemangat melakukan amal kebaikan dengan hati yang tenang
penuh dengan percaya diri supaya memperoleh ridho-Nya. Allah mendidik manusia dan
ini merupakan asa pokok dalam pendidikan islam yaitu berdasarkan bersifat
pemilihara segala sesuatu dan maha
rahmat dan maha rahim.
Berdasarkan
uraian diatas ,maka kedudukan Allah SWT sebagai pendidik yang Maha Agung
menjadi dasar kajian pemikiran pendidikan Islam. Sebagaimana Tuhan yang
bersifat Maha Pencipta , Maha Pemelihara , Maha Mengayomi , Maha memberi Rizky , Maha menjaga ketertiban sekaligus keharmonisan kehidupan alam semesta
, maka cakupan kependidikan ilahiyat juga meliputi seluruh ciptaan-Nya. Menurut
sementara ahli didik muslim, pendidikan islam pada hakikatnya merujuk pada
konsep tarbiyah yang mencerminkan
bahwa pendidikan itu tidak dapat dilepaskan dari aslinya.
Pesan-pesan
tarbiyah dalam kitab suci Al-Qur’an
di antaranya terdapat dalam beberapa ayat berikut ini:
Artinya: “Dan
Ibrahim telah Mewasiatkan Ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula
Ya’qub. (Ibrahim berkata).”Hai anak-anakku!
Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu. Maka janganlah kamu mati
kecuali memeluk agama islam”. (QS. Al-Baqarah: 132)
Artinya: ”Dia telah mensyari’atkan bagi kamu
tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada nuh dan apa yang telah kami
wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, musa dan
isa Yaitu:”Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat
berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah
menarik kepada agama itu orang yang telah dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk
kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).”(QS.Al-Shura)
E. Kesimpulan
Dalam
terminologi al-Qur’an, Allah disebut “rabb” pendidik. Yang menjadi anak
didiknya adalah seluruh alam yaitu malaikat, rasul, nabi, manusia, jin, hewan
dan lainnya, Apabila dikaitkan dengan pendidikan, maka prinsip pendidikan dapat
sebagai kebenaran yang universal sifatnya dan menjadi dasar dalam merumuskan perangkat pendidikan .
Prinsip pendidikan diambil dari dasar pendidikan, baik berupa agama atau
ideologi negara yang dianut. Prinsip pendidikan islam juga ditegakkan di atas
dasar yang sama dan berpangkal dari pandangan islam secara filosofis terhadap
jagad raya, manusia, masyarakat, ilmu pengetahuan dan akhlak. Secara jelas
tercermin dalam prinsip-prinsip pendidikan islam, dalam bidang pembelajaran
pendidik merupakan fasilitator. Sebagai suatu disiplin ilmu, pendidik islam
merupakan sekumpulan ide-ide dan konsep-konsep intelekttual yang tersusun dan
diperkuat melalui pengalaman dan pengetahuan. Jadi mengalami dan mengetahui
merupakan pengokoh awal dari konseptualisai itu.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,
Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008
Ramayulis
dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2009
Arifin,
H.M, Kapita Selekta Pendidikan (Islam & Umum),Jakarta: Bumi Aksara, 2000
Ramayulis
& Syamsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam (Telaah Sistem Pendidikan Dan
Pemikiran Para Tokohnya), Jakarta: Kalam Mulia, 2010
M.
ChabibThoha, Kapita Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996
Tim
Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, Kamus Besar
BahasaIindonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1997
A Chmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu
Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 1992
M. Athiyah al-Abrasyi, Dasar-Dasar Pokok
Pendidikan Islam, Alih Bahasa Bustami A. Gani dan Djohar Bahry,Jakarta: Bulan
Bintang, 1970
0 komentar:
Posting Komentar