Beranda

Selasa, 02 April 2019

Prinsip Pendidikan Islam


Prinsip Pendidikan Islam
Oleh: Siti Kodariyah (1706801)
Jurusan Tarbiyah Pasca Sarjana IAIN Metro
Pendidikan Agama Islam
Abstrak
Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan norma-norma yang berlaku dimasyarakat. usaha-usaha tersebut dalam rangka untuk mewariskan nilai-nilai tersebut kepada generasi muda.

Masalah ketuhanan setiap agama dianut oleh manusia dunia ini,sementara berhubungan dengan keyakinan akan adanya kekuatan yang luar biasa yang datang dari diri manusia. Oleh karena itu islam, islam sebagai agama maka dalam pelaksanaan pendidikan mengarahkan perkembangan manusia sesuai dengan norma-norma ajaran islam. Sosial kemasyarakatan , manusia sebagai makhluk ,sehingga memandang adanya persenyawahan antara kehidupan perseorangan dan kehidupan sebagai anggota masyarakat. Pendidikan salah satu bentuk interaksi manusia ia adalah tindakan sosial diman terjadi interaksi sosial melalui jaringan kemanusiaan.kesadaran dan pemanfaatan lingkungan,persoalan lingkungan yang dijadikan sarana untuk digunakan untuk menunjang kehidupan manusia dalam merangka beribadah kepada Allah.
Prinsip sebagai kebenaran yang bersifat universal (universal trith)  yang menjadi  sifat dari sesuatu apabila dikaitkan dengan pendidikan,maka prinsip pendidikan dapat sebagai kebenaran yang universal sifatnya dan menjadi dasar dalam merumuskan perangkat pendidikan.prinsip pendidikan islam yamg bersumber dari  Al-qur’an, hadist ,ijma, dan qiyas.hal itu disebabkan karna apabila  prinsip pendidikan tidak  berpegang pada Al-qur’an dikhawatirkan akan terjadi sekularisasi dan liberalisasi pendidikan.pendidikan islam sebagai ilmu yang harus senantiasa mampu mengilmiahkan wawasan atau pandangan  tentang kependidikan yang terdapat dalam sumber-sumber pokoknya dengan bantuan dari  pendapat para sahabat dan  ulama atau ilmuan muslim.oleh karenanya  kita sebagai  insyan  akademika  yang terdapat dalam sebuah lembaga  pendidikan harus lebih mengoptimalkan daya  fikir dan  mental untuk  menatap  pendidikan  kedepan yang lebih  maju.
Kata kunci : Prinsip , Pendidikan Islam
A.   Pendahuluan

Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya dalam manusia sebagai makhluk sosial terkandung satu maksud bahwa manusia sebagaimanapun juga tidak dapat lepas dari individu yang lain. Secara kodrati manusia akan selalu hidup bersama. Hidup bersama antar manusia akan berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi. Dalam kehidupan semacam inilah terjadi interaksi. Dengan demikian kegiatan amnusia akan selalu dibarengi dengan proses interaksi atau komunikasi, baik interaksi dengan alam lingkungan , interaksi dengan sesamanya , maupun interaksi dengan tuhannya, baik itu disengaja maupun tidak disengaja.

Dari berbagai bentuk interaksi ,khususnya interaksi yang disengaja ,ada istilah interaksi edukatif . interaksi edukatif adalah interaksi yang berlangsung dlam satu ikatan untuk tujuan pendidikan. Oleh karena itu interaksi edukatif dimaknai lebih spesifik lagi pada bidang pengajaran ,yang lebih dikenal dengan interaksi belajar mengajar.

Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan umat manusiayang harus dipenuhi sepanjang hidupnya. Tanpa pendidikan mustahil suatu kelompok masyarakat dapat hidup berkembang sejalan dengan apresiasi untuk maju ,sejahtera dan bahagia menurut konsep islam. Disamping  itu pendidikanlah yang dapat mengangkat derajat manusia bahkan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Bahkan status sosial jauh berbeda  dengan yang lain jika memiliki pendidikan tinggi.

Maka dalam pengertian sederhana, makna pendidikan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat .usaha-usaha yang dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai dan norma-norma tersebut serta mewariskan kepada generasi berikutnya untuk dikembangkan dalam hidup dan kehidupan yang terjadi dalam suatu proses pendidikan. Karenanya bagaimanapun peradaban suatu masyarakat, didalamnya berlangsung dan terjadi suatu proses pendidikan sebagai usaha manusia untuk melestarikan hidupnya. Dengan kata lain pendidikan bisa diartikan sebagai hasil dari peradaban bangsa yang dikembangkan aatas dasar pandangan hidup bangsa itu sendiri.Oleh karna itu, islam sebagai agama yang memberikan petunjuk yang berimplikasi terhadap pelaksanaan pendidikan yang mampu membimbing dan mengarahkan manusia sehingga kelak dapat menjadi seorang mukmin yang baik dapat mengamalkan ajaran islam secara baik dan sempurna.
Sebagaimana kita ketahui bahwa sumber utama pendidikan islam adalah kitab suci Al-Qur’an dan sunah Rasulullah SAW.serta pendapat para sahabat dan ulama atau ilmuan muslim sebagai tambahan. Prinsip pendidikan islam sebagai sebuah ilmu harus membuka mata bahwa keadaan pendidikan yang terjadi saat ini jauh dari apa yang kita harapkan. Kita mengharapkan bahwa pendidikan  islam memberikan kontribusi terhadap pendidikan yang terdapat di indonesia, namun hal tersebut belum terealisasikan dengan maksimal. Salah satu faktor yang menjadi penyebab hal tersebut adalah tidak terpakainya sebuah prinsip sebagai dasar dalam pendidikan.

Pemikiran pendidikan adalah aktifitas pemecahan masalah yang terkait dengan persoalan-persoalan yang ikut mempengaruhi proses dan hasil pendidikan. Prinsip  pendidikan dalam islam lahir akibat dari ideologi islam yang digambarkan oleh Al-qu’an dan al-sunnah serta suasana baru yang muncul dalam dunia islam. Prinsip pendidikan islam cepat membuat respon bagi semua perubahan dan perkembangan  itu. Allah dalam prinsip pendidikan islam adalah sumber dari segala sumber artinya dari kitab Al-qu’an  dapat diketahui cita-cita materi dan metode prinsip islam sebagai pedoman menjalankan aktivitas pendidikan.

Sering kali sebuah prinsip hanya dijadikan sebagai  sebuah  formalitas saja. Prinsip tidak dijadikan sebagai dasar atau pondasi  sebagai pencapaian sebuah tujuan. Padahal dalam pencapaian tujuan yang diharapkan dalam pendidikan islam, keberadaan prinsip-prinsip sangatlah penting dan urgent.

Sebagai agama islam tidak hanya memiliki suatu pelajaran saja akan tetapi mencapai berbagai aspek, di antaranya adalah aspek pendidikan, hukum, politik, sejarah dan lain-lain. Pendidikan dalam artian luas telah di tetapkan sebagai bagian dari misi pokok Nabi Muhammad SAW, dalam pengajaran dan menyebarkan risalah yang di embannya dari Allah SWT. Hal ini terlihat dengan wahyu pertama di terima oleh beliau yang di mulai dengan kata iqra’(perintah membaca).

Dari uraian di atas dapat di pahami bahwa  pelaksanaan pendidikan islam pada hakikatnya proses membimbing dan mengarahkan pertumbuhan anak didik agar kelak menjadi manusia dewasa sesuai dengan tujuan islam. Untuk mengarahkan penulis dalam pembahasan tulisan ini maka inti pembahasan di fokuskan pada pendidikan islam.







B.   Pengertian Prinsip Pendidikan Islam

Dalam Al-qur’an terdapat lafadz-lafadz tarbiyah , ta’lim tazkiyah( pendidikan, pengajaran, dan penyucian jiwa ) yang menjadi paradigma pendidikan islam: uswah (keteladanan) yang menjadi metode utama pembentukan pribadi muslim  riwayat para rasul dan kisah-kisah lainnya, terutama kisah Lukman al-Hakim mendidik anaknya, juga dapat dicontohkan  untuk menjalankan praktek pendidikan islam.  Al-quran sebagai dasar ,memiliki perbedaan yang  luas  dan besar bagi  pengembangan kebudayaan umat manusia. Ia merupakan sumber yang  terlengkap ,baik dakwah kemasyarakatan (sosial) ,moral (akhlak), maupun spritual (keharmonisan) , serta material (kejasmanian)  dan alam semesta.

 Prinsip berarti asas atau kebenaran yang jadi pokok dasar orang berfikir, bertindak dan sebagainya. Menurut Dagobert D.Runes yang dikutib oleh Syamsul Nizar, mengartikan prinsip sebagai kebenaran yang bersifat universal (universal trith) yang menjadi sifat dari sesuatu.

Menurut Syed  Muhammad Naquid  Al-Attas, pendidikan adalah suatu prores penamaan sesuatu kedalam diri manusia mengacu kepada metode dan sistem penamaan secara bertahap, dan kepada manusia penerima proses dan kandungan pendidikan tersebut.

Apabila dikaitkan  dengan pendidikan, maka prinsip pendidikan dapat sebagai kebenaran yang universal sifatnya dan menjadi dasar dalam merumuskan perangkat pendidikan. Prinsip pendidikan diambil dari dasar pendidikan, baik berupa agama atau ideologi negara yang dianut. Prinsip pendidikan juga ditegaskan diatas dasar yang sama dan yang berpangkal dari pandangan islam secara filosofis terhadap jagat raya, manusia, masyarakat, ilmu pengetahuan dan akhlak, pandangan islam terhadap masalah-masalah tersebut, melahirkan berbagai prinsip dalam pendidikan islam.

Dalam rangka yang lebih terperinci, M Yusuf al-Qardawhi memberikan pengertian,  bahwa ;”Pendidikan Islam adalah pendidikan manusiawi seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan  jasmaninya, akhlak dan keterampilannya. Karena itu, pendidikan islam menyiapkan manusia hidup dalam keadaan damai maupun perang, dan menyiapkan untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya, manis dan pahitnya’’.

Sementara itu, Hasan Langgulung merumuskan “pendidikan islam sebagai suatu proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal didunia dan memetik hasilnya diakhirat.
C.   Prinsip  Pendidikan  Islam

Pendidikan dengan pendekatan sosial ini menarik dan penting untuk dikaji dan diketahui karena beberapa alasan sebagai berikut: pertama, konsep pendidikan, selain didefinisikan melalui pendekatan individu sebagaimana pada aliran nativisme, juga dapat didekati melalui pendekatan masyarakat, karena pendidikan dapat diartikan sebagai warisan kebudayaan dari generasi tua kepada kepada generasi muda agar hidup masyarakat tetap berkelanjutan. Dengan kata lain, masyarakat mempunyai  nilai-nilai budaya yang ingin di salurkan dari generasi ke generasi identitas  masyarakat tersebut tetap terpelihara.

Kedua, pendidikan adalah salah bentuk interaksi manusia. Ia adalah suatu tindakan sosial yang memungkinkan terjadinya interaksi melalui suatu jaringan hubungan-hubungan kemanusiaan. Aspek-aspek sosial pendidikan dapat digambarkan dengan memandang ketergantungan individu-individu satu sama lain dalam proses belajar mengajar.

Dalam pelaksanaan pendidikan islam, maka islam menjamin hak-hak kemanusiaan, seperti: (1) hak hidup, (2) hak kebebasan, (3) hak belajar, (4) hak persamaan, (5) hak memiliki, (6) hak kehormatan.

Omar  Muhammad al-Taomy al-Syaibani merinci pandangan islam terhadap manusia atas delapan prinsip:
a.     Prinsip kepercayaan bahwa manusia mkhluk yang termulia dialam jagat raya.
b.     Prinsip kepercayaan akan kemuliaan terhadap manusia.
c.      Prinsip kepercayaan bahwa manusia itu hewan yang berpikir.
d.     Prinsip kepercayaan bahwa manusia mempunyai tiga dimensi yaitu badan akal dan roh.
e.      Prinsip kepercaan bahwa manusia dalam pertumbuhannya terpengaruh oleh faktor-faktor warisan dan alam lingkungan.
f.       Prinsip kepercayaan bahwa manusia mempunyai motivasi dan kebutuhan.
g.     Prinsip kepercayaan bahwa ada perbedaan perseorangan diantara manusia.
h.     Prinsip kepercayaan bahwa manusia mempunyai keluwesan sikap dan selalu berubah.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dipahami bahwa islam sangat erat, dengan nuansa sosial kemasyarakatan dalam pelaksnaan pendidikan islam dengan memandang manusia.

Pandangan islam yang bersifat filosofi terhadap alam jagat, manusia, masyarakat, pengetahuan, dan akhlak,  seacara jelas tercermin dalam prinsip pendidikan islam. Dalam pembelajaran, pendidikan merupakan fasilitator. Ia harus mampu memberdayagunakan beraneka ragam sumber belajar. Dalam memimpin proses pembelajaran, pendidik perlu memperhatikan prinsip dalam pendidikan islam dan senantiasa mempedominya, bahkan sejauh  mungkin merealisasikanny bersama-sama dengan peserta didik. Adapun yang menjadi prinsip pendidikan islam adalah sebagai berikut :

1.     Prinsip  Integral  dan  Seimbang

Pendidikan islam tidak mengenal adanya pemisahan antara sains dan agama. Keduanya harus terintegrasi secara harmonis. Dalam ajaran islam, Allah adalah pencipta alam semesta termasuk  manusia. Allah pula yang menurunkan hukum-hukum untuk mengelola dan melestarikannya. Hukum-hukum mengenai alam fisik disebut sunatullah , sedangkan  pedoman hidup dan hukum-hukum untuk kehidupan manusia  telah ditentukan pula dalam ajaran agama yang disebut dianullah yang mencakup akidah dan syariah.

Dalam ayat Al-qur’an yang pertama kali diturunkan, Allah memerintahkan agar manusia  untuk membaca yaitu dalam qs Al-Alaq  ayat 1-5 . dan  ditempat  lain ditemukan  ayat yang menafsirkan perintah membaca tersebut, seperti dalam firman  Allah Qs Al-Ankabut:

Artinya:  Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu
Al kitab (Al Quran) (QS. Al-Ankabut : 45)

Disini Allah memberikan penjelasan bahwa Al-qur’an yang harus dibaca ia merupakan ayat  yang diturunkan Allah  ( ayat tanziliyah  ,qur’aniyah ) selain itu Allah memerintahkan agar manusia membaca ayat  Allah yang  berwujud  fenomena-fenomena alam ( ayat qur’aniyah , sunatullah ) antara lain :

Artinya : “katakanlah ,perhatikan apa yang ada dilangit dan dibumi”
 (Qs. Yunus :101)

Dari  ayat-ayat  diatas dapat dipahami bahwa  Allah memerintahkan  agar manusia membaca Al-qur’an ( ayat-ayat qur’aniyah ) dan fenomena –fenomena alam  ( ayat qur’aniyah ) tanpa memberi tekanan terhadap salah satu  jenis ayat yang  dimaksud. Hal itu berarti bahwa pendidikan islam harus dilaksanakan secara terpadu (integral).

2.     Prinsip Seimbang

Pendidikan  islam  selalu memperhatikan  keseimbangan  diantara berbagai aspek  yang meliputi keseimbangan antara dunia dan akhirat ,antara  ilmu  dan amal , urusan agama dengan Allah dan sesama manusia , hak dan kewajiban

Keseimbangan antara urusan dunia dan akherat  dalam ajaran islam  harus menjadi perhatian . Rasul diutus Allah untuk  mengajar  dan mendidik  manusia agar mereka dapat meraih kebahagiaan kedua alam itu . implikasinya pendidikan harus senantiasa diarahkan untuk mencapai kebahaggiaan dunia dan akhirat .hal ini senada dengan firman Allah SWT:

Artinya: “ Dan carilah apa yang telah dianugrahkan  Allah kepadamu ( kebahagiaan ) negri akhirat , dan jaganlah  kamu melupakan kebahagiaanmu dari  (kenikmatan )  duniawi”( Qs. Al-qashas:77)

          Dalam dunia pendidikan , khususnya dalam pembelajaran  pendidik harus memperhatikan  keseimbangan dengan menggunakan pendekatan yang  relevan .selain  mentransfer  ilmu pengetahuan , pendidik perlu mengkondisikan  secara bijak dan profesional agar peserta didik dapat mengamplikasikan ilmu yang telat didapat  didalam maupun diluar kelas.

3.     Prinsip Bagian dari Proses Rububiyah

Al-qur’an menggambarkan bahwa Allah adalah  Al-khaliq, dan Robb Al-Amin (pemelihara alam semesta). Dalam proses penciptaan alam semesta termasuk manusia. Allah menampakkan proses yang memperlihatkan konsistensi dan keteraturan. Hal demikian  kemudian dikenal sebagai aturan-aturan yang diterpakan Allah atau disebut sunatullah.

Sebagaimana Al-kailani yang dikutib oleh Bukhori  Umar dalam bukunya menjelaskan bahwa peranan manusia dalam pendidikan secara teologis  dimungkinkan karena posisinya sebagai makhluk, ciptaan Allah  yang paling sempurna sebagai khalifatullah fi al-ardh, sebagai khalifah ,manusia juga mengemban fungsi rubbiyah Allah terhadap alam semesta termasuk diri manusia sendiri.dengan perimbangan tersebut dapat dikatakan bahwa karakter hakiki pendidikan islam pada  intinya terletak pada fungsi rubbiyah Allah secara praktis dikuasakan atau diwakilkan  kepada manusia ,dengan kata lain  pendidikan islam tidak lain adalah keseluruhan proses dan fungsi rubbubiyah Allah terhadap manusia , sejak dari proses pencuiptaan sampai dewasa dan sempurna.


4.     Prinsip Membentuk  Manusia yang Seutuhnya

Manusia yang  menjadi objek pendidikan islam adalah manusia yang telah tergambar dan terangkum dalam  Al-qur’an  dan hadist. Potret manusia dalam pendidikan sekuler diserahkan pada orang-orang tertentu dalam masyaratkat  atau kepada seseorang  individu  karena  kekuasaan nya  yang berarti diserahkan kepada angan –angan seseorang atau sekelompok orang semata.

Pendidikan islam dalam hal ini merupakan usaha untuk  mengubah  kesempurnaan potensi  yang dimiliki oleh peserta didik menjadi kesempurnaan aktual , melalui setiap  tahapan hidupnya . dengan demikian  fungsi pendidikan islam adalah menjaga jeutuhan unsur- unsur  individual peserta didik dan mengoptimalkan potensinya  dalam  garis keridhoan Allah . prinsip ini harus direalisasikan oleh pendidik dalam proses pembelajaran . pendidik harus mengembangkan baik kecerdasan intelektual , emosional maupun spritual secara simultan.


5.     Prinsip Selalu Berkaitan dengan Agama

Pendidikan islam merupakan salah satu usaha untuk menumbuhkan dan memantapkan kecenderungan tauhid yang telah menjadi fitrah manusia. Agama menjadi petunjuk dan penuntun ke arah itu. Oleh karena itu, pendidikan islam selalu menyelenggarakan pendidikan agama. Namun agama disini lebih kepada fungsinya sebagai sumber moral nilai. Sesuai dengan ajaran islam pula,pendidikan islam bukan hanya mengajarkan ilmu-ilmu sebagai materi, atau keterampilan sebagai kegiatan jasmani semata, melainkan selalu mengaitkan semuanya itu dengan kerangka praktik (“amaliyyah”) yang bermuatan nilai dan moral. Jadi,pengajaran agama dalam islam tidak selalu dalam pengertian (ilmu agama) formal, tetapi dalam pengertian esensinya yang bisa saja dalam ilmu-ilmu lain yang sering dikategorikan secara tidak proporsional sebagai ilmu sekuler.


6.      Prinsip Terbuka

Dalam islam diakui adanya perbedaan manusia. Akan tetapi, perbedaan hakiki ditentukan oleh amal perbuatan manusia (QS. Al-Mulk : 2), atau ketakwaan (QS. Al-Hujrat : 13). Oleh karena itu, pendidikan islam pada dasarnya bersifat terbuka, demokrasi, dan universal. Menurut jalaludin yang dikutip oleh Bukhari Umar menjelaskan bahwa keterbukaan pendidikan islam ditandai dengan kelenturan untuk mengadopsi unsur-unsur positif dari luar, sesuai dengan perkembangan dab kebutuhan masyarakatnya, dengan tetap menjaga dasar-dasarnya yang original  (shalih),  yang bersumber pada Al-Qur’an dan Hadist.


7.     Menjaga Perbedaan Individual

Perbedaan individual antara seseorang manusia dengan orang lain dikemukakan oleh Al-Qur’an dan hadist. Sebagai contoh:

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan lpangit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui”. (QS. Ar-Rum : 22).

Perbedaan-perbedaan yang dimiliki manusia melahirkan perbedaan tingkah laku karena setiap orang akan berbuat sesuai dengan keadaannya masing-masing. Menurut Asy-Syaibani yang dikutip prof. Dr. H. Ramayulis menjelaskan bahwa pendidikan islam sepanjang sejarahnya telah memelihara perbedaan Individual yang dimiliki oleh peserta didik.


8.     Prinsip Pendidikan Berlangsung Sepanjang Hayat

Islam tidak mengenal batas akhir dalam memempuh pendidikan. Hal tersebut mengingat tujuan yang ingin di capai dalam pendidikan islam adalah membentuk akhlak al-karinah, pembentukan itu membutuhkan waktu yang panjang yaitu sepanjang hayat manusia. Pendidikan islam yang bersumber dari wahyu dan di terapkan oleh Rasulullah SAW telah sejak lama mengenal konsep pendidikan seumur hidup. Konsep ini pula yang diterapkan dalam sistem pendidikan islam, konsep pendidikan tanpa batas usia.

D.   Allah sebagai Pendidik (Rabbukum) sebagai Prinsip Pendidikan

Allah SWT sebagai Pendidik Yang Maha  Agung . Dalam terminologi Al-qur’an ,Allah  disebut “rabb” pendidik. Yang menjadi anak didiknya adalah seluruh alam yaitu malaikat, rasul, dan nabi, manusia, jin, hewan dan lainnya. Adapun Rasul yang diciptakan-Nya sebagai penyambung sekaligus menempati kedudukan sebagai utusan Allah dalam meneruskan rangkaian proses pendidikan yakni mendidik seluruh manusia agar menjadi hamba-Nya yang bertaqwa. Isyarat ini mengandung pengertian bahwa dengan ke-Maha Kuasaan-Nya pula Allah memberikan pendidikan kepada manusia yang menjadi utusan-Nya untuk selanjutnya secara langsung disampaikan kepada manusia. Pendidikan Allah kepada manusia mencakup 2 hal:

1.     Tarbiyah Khalqiyah (pemeliharaan eksistensi manusia). Maksud dari pendidikan jenis ini adalah menumbuh kembangkan jasmani manusia sejak masih janin  hingga dewasa. Demikian juga kekuatan jiwa dan akalnya mendapatkan pemeliharaan Allah.

2.     Tarbiyah Dinyyah Tahdhibiyah (pemeliharaan agama dan akhlaqnya). Pendidikan ini dilewatkan melalui Rasul agar menyampaikan wahyu-Nya kepada manusia agar menyempurnakan akan dan membersihkan nafsunya.
Allah Maha Pendidik  bersifat pemelihara segala sesuatu dan Maha Rahman dan Maha Rahim. Artinya Allah memberi motivasi kepada hamba-Nya agar bersemangat melakukan amal kebaikan dengan hati yang tenang penuh dengan percaya diri supaya memperoleh ridho-Nya. Allah mendidik manusia dan ini merupakan asa pokok dalam pendidikan islam yaitu berdasarkan bersifat pemilihara segala sesuatu  dan maha rahmat dan maha rahim.

Berdasarkan uraian diatas ,maka kedudukan Allah SWT sebagai pendidik yang Maha Agung menjadi dasar kajian pemikiran pendidikan Islam. Sebagaimana Tuhan yang bersifat Maha Pencipta , Maha Pemelihara , Maha Mengayomi , Maha memberi Rizky  , Maha menjaga ketertiban  sekaligus keharmonisan kehidupan alam semesta , maka cakupan kependidikan ilahiyat juga meliputi seluruh ciptaan-Nya. Menurut sementara ahli didik muslim, pendidikan islam pada hakikatnya merujuk pada konsep tarbiyah yang mencerminkan bahwa pendidikan itu tidak dapat dilepaskan dari aslinya.

Pesan-pesan tarbiyah dalam kitab suci Al-Qur’an di antaranya terdapat dalam beberapa ayat berikut ini:
Artinya:  “Dan Ibrahim telah Mewasiatkan Ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub.   (Ibrahim berkata).”Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu. Maka janganlah kamu mati kecuali memeluk agama islam”. (QS. Al-Baqarah: 132)
Artinya: ”Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada nuh dan apa yang telah kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, musa dan isa Yaitu:”Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang telah dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).”(QS.Al-Shura)

E.   Kesimpulan

Dalam terminologi al-Qur’an, Allah disebut  “rabb” pendidik. Yang menjadi anak didiknya adalah seluruh alam yaitu malaikat, rasul, nabi, manusia, jin, hewan dan lainnya, Apabila dikaitkan dengan pendidikan, maka prinsip pendidikan dapat sebagai kebenaran yang universal sifatnya dan menjadi dasar  dalam merumuskan perangkat pendidikan . Prinsip pendidikan diambil dari dasar pendidikan, baik berupa agama atau ideologi negara yang dianut. Prinsip pendidikan islam juga ditegakkan di atas dasar yang sama dan berpangkal dari pandangan islam secara filosofis terhadap jagad raya, manusia, masyarakat, ilmu pengetahuan dan akhlak. Secara jelas tercermin dalam prinsip-prinsip pendidikan islam, dalam bidang pembelajaran pendidik merupakan fasilitator. Sebagai suatu disiplin ilmu, pendidik islam merupakan sekumpulan ide-ide dan konsep-konsep intelekttual yang tersusun dan diperkuat melalui pengalaman dan pengetahuan. Jadi mengalami dan mengetahui merupakan pengokoh awal dari konseptualisai itu.



























DAFTAR PUSTAKA


Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008

Ramayulis dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2009

Arifin, H.M, Kapita Selekta Pendidikan (Islam & Umum),Jakarta: Bumi Aksara, 2000

Ramayulis & Syamsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam (Telaah Sistem Pendidikan Dan Pemikiran Para Tokohnya), Jakarta: Kalam Mulia, 2010

M. ChabibThoha, Kapita Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, Kamus Besar BahasaIindonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1997

A  Chmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 1992

M.  Athiyah al-Abrasyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Alih Bahasa Bustami A. Gani dan Djohar Bahry,Jakarta: Bulan Bintang, 1970


0 komentar:

Posting Komentar